Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Wednesday, August 26, 2009

Kembali ke Jakarta

Kita lanjutkan episode terakhir Kembali ke Jakarta

Siangnya kami tertidur semua. Capek banget dan melelahkan. Ternyata hajatan nikah tak seringan yang dibayangkan. Harusnya nikah itu mudah dan ringan. Kayaknya tergantung masing-masing orang kali ya. Sahabat, apabila kalian mengadakan hajatan nikah buatlah yang seringan mungkin tapi tetap bernilai tinggi bagi tamu undangan dan teman-teman.

Matahari beranjak ke barat kurang lebih pukul setengah tiga, Kakak sepupuku minta di anterin ke Tegal Suruh, Sragi. Katanya mau kondangan.Kami berangkat berempat. Aku memboncengkan kakak sepupu ku. Melewati jalan di tengah sawah yang di aspal tahu 2000 kami manuju ke Sragi. Aku berada di depan dan kakak sepupuku yang lain berboncengan berada di belakang. Jalanan di desa tak seramai di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Makanya kami bisa ngebut.

Di desa Babalan Lor Kecamatan Bojong motor karisma di depanku berjalan rada pelan. Akupun mendahuluinya. Kakak sepupuku yang dibelakang dengan Jupiter Z birunya mengikutiku. Beberapa motor dan mobil aku balap, karena takut kesorean. Sebuah motor Supra dengan kandang ayam di belakangnya mengendarai agak cepat, karena aku pingin cepat sampai di Tegal Suruh maka juga kubalap. Pas di Desa Beji masih di Bojong setelah melewati motor ayam itu motorku oleng. Goyangannya kuat sekali ke kanan dank kiri.seperti ada yang menyenggol bagian belakang motorku. Kakak sepupuku yang membonceng berteriak.

“Eh Sir, piye iki… piye iki?”

Iya berpegangan kencang ke pinggangku yang mencoba mengendalikan revo yang mulai tak beraturan jalannya. Rem kutarik kuat-kuat sambil menurunkan gas.

“Seaaaaakkk….seeooooookkkkk……”

“Chhhhhhiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttt……….!!!!!!!!!”

“Huh..hah..huh..hah..dag..dig..dug..der..dor…” nafasku terengah-engah.

Alhamdulillah motorku berhenti tanpa jatuh dan roboh. Kakak sepupuku bersyukur sesyukur-syukurnya. Bagaimana tidak bersyukur? Seandainya pertolongan Alloh SWT tak datang tepat waktu dengan memerintahkannya berpegangan kuat kepadaku mungkin ia telah terlempar jauh. Dan aku tidak tahu apa yang terjadi. Qodarulloh. Sebab keadaan motorku masih kencang 80 km/jam, karena baru saja membalap.

“Sir, kenopo motormu?” Tanya kakak sepupuku bingung.

“Aku ra reti?” jawabku pendek sambil gemetaran

.

“Wah Sir yo pantes! Wong kempes banne..!” lanjutnya sambil melongok ke ban belakang motorku.

“Yakin Sir, aku mau wedi banget!” tambahnya dengan mimik ketakutan.

Kamipun berjalan mencari bengkel untuk menambal ban.*Bukan menambal baju!*

Sebenarnya sebuah bengkel tepat di seberang jalan dimana aku menghentikan motorku, tapi ia tak melayani tambal ban. Ia memberipetunjuk berjalan sekitar 500 meter ke selatan. Di sana katanya ada bengkel tambal ban.
Awalnya ketika sampai di bengkel itu, pintunya tertutup. Sehingga kami mengira tutup. Namun waktu kami meningglkan bengkel tersebut kurang lebih 10 meter, sang pemilik pas keluar dan melihat kami lalu memanggil.

“Hey Mas, neng opo motore?” teriaknya.

“Anu pak, kempes!” balasku singkat.

Bapak itu mebongkar ban belakangku dengan lihai. Dibukanya tutup pentil, lalu di congkelnya ban luar setelah itu ditariknya ban dalamnya. Ia lincah bangeet, andaikan ia penari gerakannya lemah gemulai. Andaikan ia penyanyi suaranya merdu. Andaikan ia pemain bola gocekannya maut. Andaikan ia sprinter, mungkin Usain Bolt akan di kalahkanya.*Hey, ngelantur kemana sih!*

“BUszyeeeeeetttttt…maasya Allooh!” teriakku dalam lubuk terdalam.*Ciaaah..bahasa mana tuh?”*

Kawan, bannya tersayat dan termasuk dalam kategori terpotong. Pantaslah kalau motorku bergoyang melebihi garangnya goyang ngebor Inul. Sebuah paku berbentuk huruf V menancap di ban luar menusuk dan mengoyak ban dalam.

Bayangkan sendiri ya..bagaimana rusaknya itu ban.

Selama motor ini di beli baru sekali ini harus di ganti. Dan kenapa harus dengan jalam begini periode penggantiannya. Lagi-lagi Qodarulloh. Takdir Alloh berbicara lebih dari ketidaktahuan dan menunjukan kelemahan serta ketidak berdayaan kita menghadapi dan merubah apa yang telah di gariskan oleh Sang Maha Berkehendak.*Karena kamu pas di rumah, biar kamu yang ngganti bukan kak fani yang ganti ban..ehheehhehe*

Ban dalampun diganti dengan ban merk federal. Kami duduk menunggu kurang lebih 30 menit. Sambil menunggui bapak penambal ban aku iseng mengambil gambar dengan K530i ku.

Kakak sepupu dengan Jupiter Znya mendatangi kami. Ia tadi membalapku sewaktu aku berhenti dan tadinya kami menyuruhnya duluan tapi ternyata mereka lebih ingin bareng-bareng saja.

Dua puluh menit kami di tambal ban. Dan tiga puluh ribu biaya yang harus ku keluarkan untuk membayar ban dan jasa penggantiannya.

Kami sampai di Tegal suruh pukul 15.20 wib. Dan hanya sebentar lalu langsung pulang 10 menit berikutnya. Pulangnya kami tak lewat jalan yang tedi. Kami mengambil jalan lewat Pabrik Gula Sragi menuju Klunjukan melewati jalan tengah sawah Kentung dan Secangkring atau Grecek. Nyampe di Tunjungsari pukul 16.30 wib.

Bersih-bersih sesudah balik kloso lebih ringan daripada sesudah resepsi. Cukup ngepel lantai yang berminyak. Malamnya pun kami bisa bercengkerama mesra. Keponakanku dengan tingkah polah dan celotehnya membuat kami tertawa riang melupakan kelelahan dan kepenatan.

“Lek..lek..Lek nduwe Ibu ora?” tanyanya lugu.

“Mboten, Lek nduwene Simak..” hahahaahaha.

Dalam kamus besar bahasa jawa yang namanya ‘ibu’ itu ya semakna dengan ‘simak’. Lha namanya anak juga baru 3 tahun, nanyanya aneh bin ajaib. Mengapa ia bertanya seperti itu? Karena dalam sehari-hari ia memanggil kak Fani dengan panggilan ‘IBU’ bukan ‘SIMAK’ seperti saya. *Hehehe..wong tunjung ikut ketawa ahh…*

Tapi sangat disayangkan. Resepsi dan balik kloso yang membahagiakan memakan korban. Ayahku yang kelelahan pinggangnya rematik. Ia minta dipijitin sama tukang urut Wo Was. Sebelum ia datang aku mengurutnya sebisaku. Yang penting asal sentuh dan tekan, katanya enak dan nyaman. Mungkin karena jarang aku memijitnya, sehingga ia sambil melepaskan kangen pada anak bungsunya ini minta dipijitin terus. Hihiihihi..biasanya nekan tombol monitor mesin kini nekan tubuh orang. Kaishan juga bapakku. Sudah tujuh puluhan ia usianya tepatnya aku kurang tahu berapa usianya. Ia sendiri tidak tahu, kapan tanggal lahirnya. Di KTP-nya ia ditulis sama pejabat desa tahun 1932 dan masa berlakunya seumur hidup.

Hari Minggu tanggal 16 Agustus tahun 45 eh 2009 besoknya hari kemerdekaan kita. Aku merapikan ruangan yang belum rapi dan mencuci baju yang kotor. Maklum dari Jakarta hanya membawa beberapa potong pakaian ganti. Sedang pakaian yang lama sudah tidak pada muat dan kurang enak dipakai. Karena sudah kusam.

Tanggal tujuh belas Agustus aku merayakannya dengan pergi ke sawah membantu Bapak yang telah sehat mengangkati gabah 15 karung. Jaraknya yang lumayan jauh dan tidak bisa di lewati mobil membuatku mengangkutnya menggunakan motor Revo dengan di taruh di boncengan. Bersama suami kak Fani aku bergiliran membwa kelimabelas karung padi hasil panen yang msing-masing berbobot plus minus 50 kg..

Sorenya aku bersilaturahim ke rumah saudara sepupu yang lain di RW sebelah. Puncaknya malam nanti aku hendak balik merantau ke Jakarta. Mencari sejumlah uang buat bekal hidup.

Pukul 17.00 aku menata keperluan baju dan perkakas yang harus kubawa Kembali ke Jakarta. Baju, tas, kamera, hape, charger, kunci kontrakan, Alqur’an, buku, bolpoin, flasdisk, kopyah, beras dan sedikit oleh-oleh buat teman kerja di pabrik nanti serta tetangga.

Aku hanya membawa 3 kg kripik singkong buatan adik ipar kak Fani. 3 kg lanting yang dibawakan Kak Roni dari Kebumen. Aku rasa cukup. Mandi dulu biar seger dan tidak mabok waktu naik bus. Makan malam.biar ga masuk angin. Sebotol air minum.

“Nyuuut…nyuuuut..nyuuut…” berat kepalaku selepas mennunaikan sholat maghrib. Badanku juga gemetaran tak karuan.

“Mak, aku turu sik bae yo. Ngko nek sehat yo mangkat jam 21.30 pu o naik kereta Ekonomi…” pintaku pada bundaku. *Ciaaah..sekarang pake bunda segala.* Cuma di cerita ini ko..hehehe.

“Lha, sampeyane neng opo?” jawab bundaku.

“Mumet banget karo gemeteran koyo iki. Cok e kerono mau pas ngangkuti pari ra nganggo topi dadi kepanasan.”

“Tak gaweke wedang anget, gelem pora?” tawar bundaku.

“Gelem..” jawabku sambil merebahkan badanku.

Sesaat kemudian beliau membawakan segelas the hangat untuk anak bungsunya ini. Kuseruput pelan-pelan dan kuminum hingga habis. Aku tidur hingga pukul 21.00 dibangunin mas Ozan. Ia menanyakan apakah aku jadi berangkat tuk Kembali ke Jakarta malam ini tidak? Tapi aku menjawab besok saja berangkatnya. Ia juga menawari mau berangkat ke Jakarta naik mobil pribadinya Lek Ahmed tidak. Kujawab tidak mau. Karena aku tidak akrab dengan Lek Ahmed dan jarang bertemu dengannya. Meskipun kami sama-sama mencari nafkah di Jakarta. Katanya Lek Ahmed akan berangkat jam 23.00 wib. Berhubung juga aku sudah terlanjur kuat banget ngantuknya akupun kembali tidur dengan menjalankan sholat Isya terlebih dahulu.

Dalam hati aku berpikir, sebenarnya jika ikut Lek Ahmed bisa eanggaran tapi aku terlanjur menjawab tidak, malu rasanya menarik ucapan. *Sok loe…*

Aku tidur nyenyak tapi kadang terbangun lalu tidur lagi. Aku bermimpi telat berangkat ke Pabrik. Jam 4 pagi aku bangun, aku langsung bingung. Aku mau naik apa pagi ini Kembali ke Jakartanya. Naik bus baru sampai Jakarta jam 17.30 wib, naik kereta Bisnis nyampenya jam 15.30 wib. Padahal aku harus berangkat kerja pukul 16.00. Kubuka hape K530i ku dengan OPMIN untuk On Line. Aku berharap ada kereta yang berangkat jam 7 pagi. Itu aku lakukan karena aku tak hafal jadwal kereta Eksekutif, biasanya Cuma sampai level Eonomi dan Bisnis. Gaa kuat duitnya. Tapi demi kerjaan agar tidak terlambat, aku berniat naik kereta Eksekutif.

“Dapat nih infonya..ARGO SINDORO..JAM 6.50 DARI SEMARANG KE JAKARTA..HARGA RP 180.000,- ah masih bisa di tolerir dengan APBW (Anggaran Pengeluaran dan Belanja Wong Tunjung) hehehe..” *Kayaknya loe masih belekan tuh,,cuci muka dulu ngapa?* Hehehehe…maklum bingung…

Sejurus kemudian aku langsung mandi untuk persiapan sholat subuh dan nanti usainya langsung berangkat ke STASIUN PEKALONGAN pukul setengah enam. Jarak antara rumahku dengan stasiun lumayan jauh dan bisa di etmpuh dengan motor 30 menit.

Selepas sholat subuh aku pamitan kepada kedua orang tuaku dan kak fani serta mas Ozan ayng sedang menata tempe untuk dijual. Setelah berpelukan dan meminta doa aku pergi dianta dengan REVO oleh kak fani. Aku hanya mencium keponakanku Adi dan Dwi yang masih tertidur, tak tega aku membangunkannnya dan kalaupun bangun nanti Dwi malah nagis pingin ikut ke Jakarta.

Setengah jam kemudian aku sampai di stasiun. Kak Fani mengantar hanya sampai tempat naik angkot ke stasiun. Ia tak berani mengantarku sampai stasiun karena tak punya SIM.

Ke loket.

“Pak satu tiket Argo Sindoro satu ke Jakarta. Berapa?” pesanku kepada petugas loket,

“Rp 220.000,-!” jawabnya.

“Loh kok naik, di Internet 180 pak?”

“Lha itu mas yang terbaru!” sambil menunjukan info harga terbaru di dinding.

Yah,,meskipun mahal tetap kubeli. Yah idep-idep numpak sempur Eksekutif sepisan Gimana sih rasanya jadi orang kaya yang naik Eksekutif…

Jam 7.53 kereta yang hendak kunaiki datang dari Semarang. Waktu transit hanya dua menit. Aku masuk gerbong 3 kursi 5A. Lumayan juga berAC dan tempat duduknya dua-dua. Tak ada pedagang yang rame seperti di Ekonomi dan Bisnis. Juga tak ada yang merokok, cocok untuk dasir dan wong tunjung yang anti nikotin dan tembakau. Sayang saja meskipun mahal tak ada makanan, snack ataupun minuman…Sampailah aku di Stasiun Jatinegara dengan selamat. Akhirnya dasir dan wong tunjung Kembali ke Jakarta tepat jam dua belas teng.

Selesai,,,terima kasih dasir dan wong tunjung ucapkan kepada sahabat sekalian yang dengan setia mengikuti cerita mudik seminggu dasir dan wong tunjung. Mudah-mudahan bermanfaat sampai jumpa lagi di cerita yang akan datang.

Wassalamu’alaikkum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam saying tuk semua sahabatku tersayang…PIIIIIIIIIIIIIIISSSSSSSSSSSSSSSS



Monday, August 24, 2009

Kembali ke Jakarta 4

Tiga hari setelah resepsi..*Ngapain?* Ehhhmmmmm....Ya balik Kloso...

Balik Kloso adalah kunjungan balik dari pihak mempelai wanita ke rumahnya mempelai pria. *Jadi kalau ada blogger yang mampir ke blogmu, nanti kamu juga ngadain acara balik kloso ya,,?* Ya gitu deh. *terus bawaanya apa saja?* Sabar wong tunjung.

Kalau dalam lamaran itu yang di bawa adalah bahan mentah macam kambing hidup, kelapa belum di parut, ayam mau bertelor, duit, kayu, bumbu-bumbu, nangka mentah, buah-buahan dan lain-lain. Pokoknya yang mentah-mentah deh. Eh tapi parsel juga ada. Isinya buah pir, baju (luaran dalaman), sandal, mukena dan ada yang lupa. Lha itu di lamaran nikah beda ama lamaran pekerjaan kan.

Sedangkan kalau dalam balik kloso yang di bawa adalah yang mateng-mateng. Contohnya adalah nangka mateng yang sudah dibumbuin atau di tempat kami disebut “MEGONO”. Lalu buah jeruk dan pisang, telur asin mateng, sayur lodeh mateng, nasi mateng *yang namanya nasi itu sudah mateng mas, kalo mentah namanya beras.* Betul wong tunjung, wah tadi belum disebutkan tuh di lamaran ya. Ya sudah lanjutkan, ada lagi ikan panggang goreng, ayam goring, tempe goreng, *asal jangan ama penggorengannya aja ya..hihihi* terus bihun tumis, jenang ketan, bongko, poci, gereh, agar-agar, dan beberapa yang lainnya lagi yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat saya.*seperti di sambutan saja…sambutan lagi-sambutan lagi…*

Balik Kloso di laksanakan 3 hari setelah resepsi. Kamiberangkat ke Waru Lor, Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia pada pukul 9 pagi tet. Lebih sih lima menit..hehehe. Lima mobil sewaan, satu dapsun atawa mobil bak terbuka, satu mobil saudara sepupuku dan satu motor. Yang naik motor Pak Lurah Lho. Ga tahu kenapa beliau tidak bareng rombongan naik mobil. Biar semilir angin kali. Atau takut mabok. Ah ga mungkin. Tak usah di bahas. Kita lanjutkan, lebih cepat lebih baik. Lima mobil membawa rombongan pengirng pengantin. Satu mobil pribadi membawa pengantin dan orang tuaku. Serta mobil dapsun membawa bekal..

Nah kalau acara balik kloso di sana dasir ga tahu. Karena dasir dan wong tunjung jaga rumah takut di gotong semut. Heehehee..Tapi keinginan jaga rumah urung di laksanakan. Aku nyusul juga ke sana, tapi telat sampai sana. Pas dasir sampai eh rombongan mau pada pulang. Takut kali sama dasir. Nanti diceramahin ini itu kali ya. *Padahal yang bener memang acaranya sudah kelar. Loe nya aja yang telat..* Aku telat karena ambil uang dulu di ATM di kota. Lumayan jauh dan sebelumnya BAB dulu. Mencret makan sambal. *Hiiii…ddasir jorok ah..!* Bukannya di doain malah diejek..Huuuh.

Terus ngapain lagi…apa ya..wong tunjung ingat nggak lanjutanya?*eeeehhhh….HHAa! kamu diskusi dulu ama mertuanya kak Ida.* Beetul..betul..betul…Waktu itu aku tak langsung pulang, aku ngobrol ini itu dengan Pak Anwar mertua kakakku. Macam menginterogasi aku bertanya usahanya apa?, kerjanya di mana?, berapa saudara mas hasim?, berapa cucunya?, tapi aku ndak nanya ada gadis cantik yang bisa di kenali tidak..hehehehe. Lain lah dirimu tidak sama dengan yang sinting-sinting..Huzzzz jangan menyindir orang..Maaf ya sobat yang merasa tersindir. Bukan maksudnya diriku melukaimu tapi hanya sekedar bercanda..Alhamdulillah kalau ndak marah. Terima kasih.


“Teteteng…teteteng…teteteng…..teteteng…!!!!!!!”
Hape K530i-ku bergetar dan berbunyi. *Jieeh udah ganti ya?* Udah lama kali, *kan dulu J200.* Iya memang, alhamdulilah ada rejeki beli yang lumayan bagus biar bisa ngenet..heheehe.

Ternyata panggilan dari kak Fani. Trereeng…”Oh My good, astaghfirullah kuncinya…” sebutku dalam hati. Langsung kuangkat, “Eh iyo, mbak kuncinee…aku lali ra tak nehke mau..maaf…Sek..sek…sek..aku langsung mulih.”

Obrolanku dengan Pak Anwar dan keluarga baru kak Ida langsung ku putuskan dan kuberhetikan tanpa pandang buku tamu dan buku rapat.*Gak nyambung cing!*

“Pak, kulo pamit riyen gih, nuwun sewu, kulo mbeto kunci griyo dados menawi kulo mboten wangsul tiyang ten mriko mboten saged mlebet,,,” pamitku.
“Gih..gih..mboten nopo-nopo..matur nuwun!” jawabnya keheranan.
“Matur nuwun pak, sepindah malih ngapuntene gih pak.”
“Giiiiiih mboten nopo-nopo…”
“Monggo Pak..Assalamu’alaikum…”
“Giih..gih..Wa’alaikum salam…”

Kugeber Revo merah itu melalui jalanan Wiradesa menuju ke rumah. Aku tek lewat jalur biasanya. Aku lewat jalan beraspal di tengah sawah Bondan sari. Greeng..greeng…greeeeeeeeeeeeeeeeeeeng…..
Yah, aku rada lupa lagi gangnya, belok kanan apa kiri. Sudah ah kiri saja. Lho kok tembusnya rel kereta api yang tanpa terowongan. Mana kerikilnya pada habis lagi. Karena kalau balik lagi ke pertigaan agak jauh maka ku lewati saja rel itu. Rel kereta yang lebih tinggi dari jalanan membuat motorku berhenti ditengah antara rel satu dan rel yang satunya lagi. Ku coba gas..greeng..greeeeeeeeeeeeeeeeeng. Motorku tak mau naik. Aku heran. Mungkin karena belum sarapan jadi ga kuat diriku. Bismillahirrahmanirrahiim. Greeeeng..berat. Masya Alloh..
Busyyet dah. Ini kalau ada kereta lewat bisa koid dasir dan wong tunjung. Mana belum nikah lagi. Sebulan lagi lebaran. Tak ada orang lewat juga.

“Ya Alloh tolonglah hambamu yang lemah ini dan banyak bergelimang dosa serta terlalu senang dengan urusan dunia dan hal-hal mubah. Ya Alloh aku pernah beramal untuk tetanggaku Rp 25.000. seandainya itu ikhlas maka jadikanlah sebagai washilahku memohon kepadamu pertolongan. Aku belum nikah ya Alloh..Orang tuaku belum naik haji ya Alloh…kabulkanlah ya Alloh..Amiin.”

Bismillahirrahmanirrahiim..gigi motor yang masih dua kuturunkan satu. Setelah mengambil ancang-ancang dengan kuat kutarik gas motor. Greeeeeeeeeeeng…greeeeng…motorku loncat mau masuk sawah…ciiiiiiiiiittt. Reflek aku memegang rem kuat-kuat.
“Alhamdulillaaaaah….” syukurku sambil berteriak.

Sampailah dasir dan wog tunjung digubuk reot. *Ah kok ga balik-balik ke Jakarta sih!* Sabar wong tunjung, kan seminggu, baru hari kelimaxxx. Sambung Makenjang giih.. Soalnya kalau dasir lanjutkan masih terlalu panjang. Salam hangat tuk semua..met menjalankan ibadah puasa bagi yang menunaikan…



Kembali ke Jakarta 3

Bismillahirrahmanirrahim kita lanjutkan cerita Kembali ke Jakartanya..

Anggun dan cantik. Kesan itulah yang kutangkap dari perubahan pada kakakku Ida yang telah dirias oleh bu Lurah *bulu apa yang bias merias pengantin?.....ehm..Ya Bulurah…hihihihi* Kawan-kawan, cantik tak kakakku? Nah Ini gambarnya..



Kedip mas!
Rombongan pengantin datang diiringi gending, tapi hanya suaranya saja. Lewat kaset gitu. Eh CD player.

“Ning nong ning gung…ning nong ning gung….ning nong ning gung…ning ning gung…”

Tokoh masyarakat yang tadi membawakan acara walimahan kini hadir kembali tetap dengan tidak mau disebutkan jati dirinya. *Tiyang kampung niku malu-malu, tapi mudah-mudahan maluin*

“Sugeng wilujeng dumateng rombongan penganten jaler saking Warulor…sumonggo lenggahan wonten kursi ingkang sampun dipun siapaken..” tokoh itu mempersilakan dengan ramah.

Rombongan yang datang langsung dibekali bekal nasi box sterofom denga lauk yang lengkap dan minuman serta buah sebagai pencuci mulut.*kalau aku lebih setuju boxnya jangan pake sterofom karena tidak ramah lingkungan*
pake apa dunk wong tunjung?*pake daon pisang..hehehehe* bener juga biar ga diomelin kang alamendah….

Seperti halnya walimahan, disini acaranya sambutan-sambutan dari pihak pria dan pengantin wanita serta tausiyah dari Pak Kyai yang di undang khusus berbicara masalah nikah. *kayaknya yang namanya sambutan kok ga pernah lepas ya dari cerita ini*.



Selain itu ada acara adat jawa yang seru dalam resepsi ini. Ialah “Tumplek Punjen”. Ritual ini bermaksud mengundang kepada seluruh manusia yang hadir pada acara resepsi meniko untuk menyisihkan dan memberikan bekal kepada kedua mempelai dalam menjalani hidup yang baru. Bekal itu berupa sejumlah uang yang di masukkan ke dalam kantong kain *bukan kantong doraemon..*.
Lha kantong itu sendiri dipegangi sama kak Ida dan Mas Hasim beserta Ibunya mas Hasim dan ibunya kak Ida.*bilang saja Ibumu..* Setelah semuanya memberikan bekal maka kantong tersebut di tumpahkan ke tampah.
Dan kruyuuuuukkk….crik..crik….criiik…Recehan logam, uang kertas ribuan gocengan sepuluh ribu duapuluh ribu lima puluh ribu tumpah ke tampah..*Yeyeyeyeeye dapat duit banyak,,sayang tak ada cepekan ribu. Kalo begini mau dong nikah berkali-kali…hehehehe*

Acara yang lainnya pastinya adalah makan-makan…*yeye makan,,,yeye makan!* Makan saja yang kau pikirkan , wong tunjung? Dan juga foto-foto. Pengantin sungkem kepada ibu dan bapak secara bergantian, lalu aku juga ikut foto bareng kakak-kakak kesayanganku. Sayang kakakku yang pernah kuceritakan di Sepeda Jengki sakit. Badannya panas, suaranya serak dan malah masuk kategori habis suaranya. *Nyaris tak terdengar.* Perutnya juga katanya mules dan perih.

Jam 17 teng. Tepat waktu kakakku yang dari kebumen pamitan pada ibuku serta dasir. Mereka akan balik bersama keponakanku sigading kecil. Kami berpelukkan dan saling meminta maaf serta saling mendoakan. Naik mobil sewaan mereka berangkat ke sana. Selamat jalan duhai kakakku, semoga selamt sampai tujuan dan sukses selalu menyertaimu..amiinn

Keramaian itu berubah menjadi sepi seiring kembalinya rombongan pengantin pria dan kepulangan kakakku. Tugasku kembali adlah merapikan lokasi dan mencuci peralatan makan seperti gelas dan piring kotor serta perlengkapan dapur macam wajan, baskom, panic dan tetekbengeknya. Sampai maghrib aku jongkok mencuci gelas ratusan dan piring juga ratusan. Hehe..kesemutan kakiku….*kenapa nyuci sendiri?* Ibu-ibu dan para rewang (yang Bantu) sudah pada pulang, mereka kecapekan. Terima kasihku untuk semua yang ikut rewang entah yang masak, mencuci piring, maupun yang lainnya. Jazakumullahu khairan katsiro *Wa Iyakum..*

Bersambung ke Balik Kloso….Esook hari..



Friday, August 21, 2009

Yakinku melebihi keadaanku..

Ramadhanku terbagi dalam 3 bagian. Rahmat Alloh di 1/3 Ramadhanku, AmpunanNya di sepertiga yang kedua dan aku berdoa semoga aku mencapai idquminannar (dibebaskan dari api neraka) yang terletak di sepertiga ramadhanku

Aku yakin aku akan melewatinya dengan amalan ibadah mahdloh dan ghairu mahdloh.
Aku yakin aku bisa beramal dalam skala besar dan kecil.
Aku ingin banyak bersedekah.
Aku ìngin puasaku penuh sebulan tanpa lubang, tanpa cela.
Aku yakin bisa khatam Alquran.
Aku yakin aku akan rajin tahajjud.

Aku yakin aku tidak termasuk dalam golongan yang hanya mendapatkan lapar dan dahaga.
Aku yakin bahwa diriku adalah umat Rasulullah yang bahagia dengan datangnya bulan ramadhan. Dan aku sadar kalau yakinku melebìhi aku. Tapi aku lebih yakin bahwa Tuhan yang wajìb di sembah hanya Satu yaitu Alloh Azza wa Jalla.
La Ilaa ha illallah Muhammadarasulullah.

Ya Alloh terima kasih aku panjatkan kepadaMu karena tanpaMu aku tak mungkin hidup hingga sekarang. Aku bersyukur karena Engkau masih memberikan kesempatan padaku untuk bertemu Ramadhan tahun ini. Hari ini Engkau membahagiakanku dengan kembalinya blogku sehat sediakala.

Ya Alloh ya Tuhanku aku bersyukur atas rahmatMu selama ini berupa kesehatan, umur yang panjang , kesempatan, rizqi yang lancar dan barokah.

Ya Alloh ya Rabbi aku bersyukur karena Engkau menjadikanku seorang Muslim. Memberiku Orang tua yang baik yang mampu mendidikku menjadi seorang muslim yang taat, terima kasih ya Alloh Engkau telah memberiku kakak, sahabat, teman, dan tetangga yang baik pula.

Ya Alloh ya Tuhanku..Engkau Tuhanku dan aku hambaMu. Janganlah Engkau sesatkan aku setelah Engkau beri aku petunjuk.

Ya Alloh,,Tiada Tuhan yang pantas di sembah bilhaq kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah berbuat dzalim.

Ya Alloh, ampunilah dosaku, yang kecil dan yang besar, yang lalu, yang sekarang dan yang akan datang, yang lahir maupun yang batin, yang sengaja ataupun yang tidak disengaja.

Ya Alloh, lindungilah aku dari siksa kubur dan siksa neraka jahannam, fitnah hidup dan mati serta dari fitnah Dajjal.

Ya Alloh kabulkanlah doaku..
Aminn ya rabbal'alamin..

Monday, August 03, 2009

Sahabat! Kusebut namamu dalam Doaku

Sahabatku yang kusayangi...
Aku bukanlah seorang cerpenis jadi maafkan aku lagi karena membuatmu menunggu ceritaku yang lain...Label-label yang kubuat juga mengadu kepadaku. Mereka ingin aku menyiraminya. Salah satunya Label Islam.
Aku bukanlah seorang ustadz jadi jika ada kesalahan itu datangnya dari saya pribadi..Langsung saja...

Diantara keutamaan-keutamaan iman, yang itu merupakan buah dari keimanan seorang muslim dan akan nampak pada segi amalan lahiriyah-nya adalah mereka sangat bersemangat untuk bisa memberikan kemanfaatan kepada saudaranya sesama muslim, baik itu berbentuk pengajaran ilmu yang bermanfaat atau bantuan yang berupa materi atau paling minimal ia akan mendoakan kebaikan padanya.


“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 10)

Begitulah ikatan persahabatan yang begitu kuat antara Muhajirin dan Anshor sehingga mereka menyebutnya SAUDARA bukan shahabat lagi..
“Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai bagi dirinya sendiri (dari segala hal yang baik).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Maka jika engkau mendoakan bagi saudaramu suatu kebaikan apapun tanpa sepengetahuannya bahwa engkau telah mendoakannya dan juga tanpa adanya wasiat dari dirinya untuk minta didoakan dengan sesuatu, maka hal itu merupakan suatu petunjuk akan kecintaanmu yang jujur kepada saudaramu tersebut. Ini juga berarti bahwa engkau benar-benar menginginkan suatu kebaikan ada pada diri saudaramu sebagaimana engkau menginginkan kebaikan itu ada pada dirimu sendiri.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyah Ummud Darda`:
“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Allah. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Allah, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)

Kisah selengkapnya dari hadits diatas adalah sebagai berikut: Seorang laki-laki datang ke negeri Syam, kemudian ia ingin bertemu dengan Abud Darda` Radhiallahu ‘anhu di rumahnya namun beliau tidak ada dan hanya mendapati Ummud Darda`. Ummud Darda` berkata, “Apakah kamu ingin pergi haji tahun ini?” Orang tersebut menjawab, “Ya.” Ummud Darda` mengatakan, “Doakanlah kami dengan kebaikan. Karena sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,” kemudian Ummud Darda` menyebutkan hadits diatas.


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyebut syarat-syarat dikabulkannya doa, yaitu:


Pertama: Ikhlash karena Allah Subhanahu wa Ta’ala

Hendaknya seseorang yang berdoa mengikhlashkan di dalam doanya menengadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hati yang khusyu’, bersandar hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena ia tahu bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mampu mengabulkan doanya, dan berharap penuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk terkabulnya doa tersebut.


Kedua: Merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Ketika berdoa merasa dalam kondisi sangat butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan sesungguhnya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bisa mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan serta bisa menghilangkan musibah/kesusahan yang menimpanya.

Adapun orang yang berdoa dalam keadaan merasa tidak butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan tetapi ia berdoa sebagai kebiasaan saja, maka yang demikian tidak pantas untuk dikabulkan doanya.

Ketiga: Meninggalkan makanan yang haram

Hendaknya ia meninggalkan makan dari makanan yang haram, karena makan dari makanan yang haram akan menjadi penghalang dikabulkannya doa seseorang. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shohih dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah baik dan Ia tidaklah menerima kecuali yang baik. Dan sungguh Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman (kaum mukminin) dengan apa-apa yang Ia perintahkan kepada para rasul. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Wahai para rasul, makanlah dari sesuatu yang baik dan beramallah dengan amalan sholih.’ Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari sesuatu yang baik apa-apa yang telah kami rizkikan kepada kalian.’ Kemudian beliau menyebutkan, ada seorang laki-laki yang sedang berpergian jauh dalam keadaan rambutnya kusut masai dan berdebu, kemudian menengadahkan kedua tangannya ke atas (ke arah langit) dan berkata: ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku!’ sementara makanannya adalah haram, minumannya adalah haram, pakaiannya adalah haram, dan ia diberi makan dari hasil yang haram. Maka, bagaimana bisa dikabulkan doanya?” (HR. Muslim)

Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menganggap jauh akan terkabulnya doa orang tersebut. Padahal orang tersebut telah melakukan sebab-sebab zhahir (tampak) terkabulnya doa seperti:

1. Mengangkat telapak tangan ke arah langit (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala), karena Allah Subhanahu wa Ta’ala ada di atas ‘Arsy.


2. Menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala “Ar Rabb” (الرَّبُّ). Ber-tawassul kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan nama ini adalah salah satu sebab terkabulnya doa sebagaimana doa-doa dalam Al-Qur`an banyak dimulai dengan kata “Rabb”, seperti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ البقرة: ٢٠١

“Dan diantara mereka ada yang mengatakan (berdoa), “Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari adzab An Nar (neraka).” (Al-Baqarah: 201)

Begitu pula dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (40) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41) إبراهيم: ٤٠ -٤١

“Wahai Rabbku, jadikanlah aku orang yang mendirikan sholat dan anak keturunanku! Wahai Rabbku, kabulkanlah doaku! Wahai Rabb kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kaum muslimin pada hari ditegakkannya Al-Hisab (Hari Perhitungan).” (Ibrohim: 40-41)

3. Berdoa dalam keadaan safar, dan safar adalah salah satu sebab terkabulnya doa.

Akan tetapi doa orang tersebut tidak dikabulkan karena makanannya haram, pakaiannya haram, dan mendapatkan makanan dari hasil perkara yang haram.

Kemudian yang penting untuk diketahui juga ketika seorang hamba berdoa untuk tidak terburu-buru akan terkabulnya doanya, karena terburu-buru adalah salah satu sebab penghalang terkabulnya doa. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam:
يُسْتَجَابُ ِلأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ قِيلَ وَكَيْفَ يَعْجَلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ اللَّهَ فَلَمْ يَسْتَجِبْ اللَّهُ لِي

“Dikabulkan bagi salah seorang diantara kalian (ketika berdoa) selagi tidak terburu-buru.” Para shahabat bertanya: “Bagaimana terburu-burunya (seseorang ketika berdoa), wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Ia berkata, “Saya telah berdoa akan tetapi Allah tidak mengabulkan untukku.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Saudaraku...yang super,,hanya itu yang bisa wong ntunjung sampaikan. Jujur dasir tidak ngetik sendiri..Cuman copas dari web darussalaf dan ditambahin pendahuluan dan penutup.
Kurang dan lebihnya dasir mohon mangap..
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Sunday, July 26, 2009

Jangan Marah, dan Bagimu Surga!

”Diriwayatkan dari Abu urairah r.a bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW :”Berilah aku nasihat.” Maka Baginda menjawab:” Jangan Marah!” Maka orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali dan lagi-lagi Nabi menjawab :”Jangan Marah!”
(HR.Bukhori dalam Kitab Al-Adab)
Makna dari hadits di atas adalah kita diminta menjauhi sifat buruk marah dan juga menjauhi hal-hal yang menyebabkan timbulnya kemarahan. Mengapa? Sebab kemarahan dalah kelemahan dan himpunan dari kejahatan. Sedang kesabaran adalah kekuatan, kunci kemenangan dan keridloan.

Dalam riwayat Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah ra ia bertutur bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Orang yang kuat bukanlah orang yang jago dalam gulat, namunorang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
Marah adalah akhlak yang tercela. Kemarahan bisa menimbulkan dampak negatif bagi dirinya dan masyarakat. Coba kita bayanakan jika seorang Pemimpin suatu Negara Marah. Lucu kali ya? *Eittt ini lagi bahas hal yang serius, Jangan ngawur gitu ah!*
Menurut Ulama dan juga menurut orang yang pernah marah dan melihat orang marah ada beberapa tips mengendalikan diri supaya marah tidak menggelegar atau bahkan tidak jadi marah.
1. Jika akan marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah.
2. Jika masih ingin marah, maka berbaringlah.
3. Jika masih ingin marah juga, maka berwudlulah.
4. Dan jika masih ingin marah juga, maka nyebur aja ke laut sambil tertawa lepas selepas-lepasnya...hahahahahahahahahahahahahahahahaha....stop!
(Sumber Kitab Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyah)

{SSsssssstttttt…..kalau tips yang keempat ini dari wong ntunjung alias dasir jadi jangan didengerin!!}

Wednesday, July 15, 2009

Demi Masa

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Demi masa
2. Sesungguhnya seluruh manusia itu benar-benar dalam keadaan kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran
(Q.S Al-Ashr:1-3)
Nyang termasuk beramal sholeh mungkin baca Alqur'an, nah Apakah kita sudah membaca Alqur'an hari ini?
Aku belum (Jujur banget, Sir!)
Ya mudah2an bs jujur terus, amin..
Bgmn dengan kalian temanku, saudaraku, sahabatku, kakakku, ibu-ibu, bapak2, kakek2, nenek2, pokoknya semuanya deh..??

Monday, July 13, 2009

Sholat

Sholat adalah rukun Islam yang kedua. Namun sering orang kalau diajak sholat mengatakan,"Sholat itu nomor dua!". Bener sih jawabannya karena memang yang pertama 'SYAHADAT'. Tapi sebenarnya perkataan itu hanya digunakannya sebagai alasan untuk menunda-nunda sholat termasuk saya sendiri ha..ha..ha ketahuannya.
Sesuai kadar kemampuan dan ilmu yang kudapatkan, mari bertukar pengetahuan mengenai sholat. Sholat itu ada 2, yaitu:
Sholat Fardlu dan Sholat Sunnah. Sholat fardlu kalian pasti pada tahu semua. Tapi buat ngingetin yang pada lupa aja kalau sholat fardlu itu ada 2 juga. Fardlu 'ain dan Fardlu Kifayah.
Yang termasuk dalam fardlu 'ain a.l:
1. Sholat Dhuhur 4 raka'at
2. Sholat Ashar 4 raka'at
3. Sholat Maghrib 3 raka'at
4. Sholat Isya' 4 raka'at
5. Sholat Shubuh 2 raka'at
Lha yang termasuk sholat fardlu kifayah ialah Sholat Janazah

Mari Kita Sholat berjama'ah..!!

Malaikat-Malaikat Alloh

Malaikat Alloh SWT yang 10 memiliki tugas yang berbeda-beda. Mereka adalah makhluq Alloh yang diciptakan dari cahaya dan termasuk makhluk ghoib. Ia berakal tapi tak memiliki nafsu. Sehingga selalu suci.
Berikut nama dan tugas malaikat-malaikat Alloh:
1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul Alloh
2. Malaikat Mikail bertugas Membagi rizqi kepada manusia dan menurunkan hujan.
3. Malailat Isrofil bertugas meniup sangkakala di harì kiamat.
4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa.
5. Malaikat Roqib bertugas mencatat amal-amal bail yang dikerjakan manusia.
6. Malaikat Atidz bertugas mencatat amal-amal buruk yang dikerjakan manusia.
7. Malaikat Munkar bertugas menanyai mayat dalam kubur.
8. Malaikat Nakìr tugasnya bareng ama Malaikat Munkar.
9. Malaikat Malik bertugas menjaga neraka.
10. Malaikat Ridlwan tugasnya njagain surga.
Itulah nama dan tugas Malaikat Alloh azza wa jalla yang aku ingat dari pelajaran sd dulu. Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan ya Robbi..

Sunday, July 12, 2009

Berlawanan

Masya Alloh SWT..
Hebat bener nyak Alloh itu. Ia menchiptakahn berbagai hal di dunia berlawan-lawanan.
Contohna:
Kanan - Kiri
Atas - Bawah
Depan - Belakang
Kaya - Miskin
Pintar - Bodoh
Jauh - Dekat
Laki-Laki - Perempuan
Gelap - Terang
Siang - Malam
Tinggi - Rendah
Kurus - Gemuk
Panas - Dingin
Sehat - Sakit
Jantan - Betina
Tebal - Tipis
Dalam - Luar
Dalam - Dangkal
Lebar - Sempit
Panjang - Pendek
Muda - Tua
Terus masih banyak lagì..yang lainnya..

Monday, July 06, 2009

Surat-surat Alquran

Dalam Al-Quran, kitab suci umat Islam terdapat 30 juz dengan 114 surat. Semuanya turun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun. 13 tahun turun di Mekkah 19 juz dan 10 tahun turun di Madinah 11 juz. Ke-114 surat itu adalah:
1. Al-Faatihah (Pembukaan)
2. Al-Baqoroh (Sapi Betina)
3. Ali Imran (Keluarga Imran)
4. An-Nisaa' (Wanita)
5. Al-Ma'idah (Hidangan)

6. Al-An'am (Binatang Ternak)
7. Al-A'rof (Tempat Tertinggi)
8. Al-Anfal (Harta Rampasan Perang)
9. At-Taubah (Pengampunan)
10. Yunus
11. Huud
12. Yusuf
13. Ar-Ra'd (Guruh)
14. Ibrahim
15. Al-Hijr (Negeri Kaum Tsamud)
16. An-Nahl (Lebah)
17. Al-Isra' (Memperjalankan diMalam Hari)
18. Al-Kahfi (Gua)
19. Maryam
20. Thooha
21. Al-Anbiyaa' (Nabi-Nabi)
22. Al-Hajj (Haji)
23. Al-Mu'minun (Orang-orang yang Beriman)
24. An-Nur (Cahaya)
25. Al-Furqon (Pembeda)
26. Asy-Syu'araa (Para Penyair)
27. An-Naml (Semut)
28. Al-Qoshosh (Cerita-cerita)
29. Al-'Ankabut (Laba-Laba)
30. Ar-Ruum (Bangsa Romawi)
31. Luqmaan
32. As-Sajdah (Sujud)
33. Al-Ahzaab (Golongan yang Bersekutu)
34. Saba' (Kaum Saba')
35. Faathir (Pencipta)
36. Yaa Siin
37. Ash-Shooffaat (Yang Bershof-shof)
38. Shood
39. Az-Zumar (Rombongan-Rombongan)
40. Al-Mu'min (Orang yang Beriman)
41. Fushshilat (Yang Dijelaskan)
42. Asy-Syuuraa (Musyawarah)
43. Az-Zukhruf (Perhiasan)
44. Ad-Dukhoon (Kabut)
45. Al-Jaatsiyah (Yang Berlutut)
46. Al-Ahqaaf (Bukit-Bukit)
47. Muhammad (Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wassalam)
48. Al-Fath (Kemenangan)
49. Al-Hujuraat (Kamar-Kamar)
50. Qaaf
51. Adz-Dzaariyaat (Angin yang Menerbangan)
52. Ath-Thuur (Bukit)
53. An-Najm (Bintang)
54. Al-Qomar (Bulan)
55. Ar-Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
56. Al-Waqi'ah (Hari Kiamat)
57. Al-Hadid (Besi)
58. Al-Mujaadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
59. Al-Hasyr
60. Al-Mumtahanah
61. Ash-Shoff
62. Al-Jumu'ah
63. Al-Munafiqun
64. Ath-Taghobun
65. Ath-Tholaq
66. At-Tahrim
67. Al-Mulk
68. Al-Qolam
69. Al-Haqqah
70. Al-Ma'arij
71. Nuh
72. Jin
73. Al-Muzzammil
74. Al-Muddatstsir
75. Al-Qiyamah
76. Al-Insan
77. Al-Mursalat
78. An-Naba'
79. An-Nazi'at
80. 'Abasa
81. At-Takwir
82. Al-Infithar
83. Al-Muthofifin
84. Al-Insyiqoq
85. Al-Buruj
86. Ath-Thariq
87. Al-A'la
88. Al-Ghasyiyah
89. Al-Fajr (Fajar)
90. Al-Balad (Negeri)
91. Asy-Syams (Matahari)
92. Al-Lail (Malam)
93. Adh-Dhuhaa (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik)
94. Al-Insyiroh ( Kelapangan)
95. At-Tin (Buah Tin)
96. Al-'Alaq (Segumpal Darah)
97. Al-Qodar (Kemuliaan)
98. Al-Bayyinah (Bukti)
99. Az-Zalzalah (Kegoncangan)
100. Al-'Aadiyat (Kuda Perang yang Berlari Kencang)
101. Al-Qoori'ah
(Hari Kiamat)
102. At-Takatsur (Bermegah-megahan)
103. Al-'Ashr (Masa)
104. Al-Humazah (Pengumpat)
105. Al-Fiil (Gajah)
106. Quraisy (Suku Quraisy)
107. Al-Maa'uun (Barang-Barang yang Berguna)
108. Al-Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
109. Al-Kaafiruun (Orang-orang Kafir)
110. An-Nashr (Pertolongan)
111. Al-Lahab (Gejolak Api)
112. Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Alloh SWT.)
113. Al-Falaq (Waktu Subuh)
114. An-Nas (Manusia)

Saturday, July 04, 2009

25 Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul dalam Islam berjumlah ratusan ribu. Ada yang hanya sebagai nabi dan juga ada yang berstatus nabi dan rasul. Nabi yaitu seorang laki-laki yang diturunkan wahyu oleh Alloh swt kepadanya tapi ia tidak diminta menyampaikannya. Sedangkan Rasul adalah seorang laki-laki yang diturunkan wahyu Alloh swt melalui malaikat Jibril kepadanya dan ia diminta menyampaikannya. Diantara ratusan ribu nabi dan rasul itu ada 25 nama yang menyandang gelar nabi sekaligus rasul. Ke-25 nabi dan rasul itu adalah:
1. Nabi Adam as.
2. Nabi Idris as.
3. Nabi Nuh as.
4. Nabi Hud as.
5. Nabi Sholeh as.
6. Nabi Ibrahim as.
7. Nabi Luth as.
8. Nabi Ismail as.
9. Nabi Ishaq as.
10. Nabi Ya'qub as.
11. Nabi Yusuf as.
12. Nabi Ayyub as.
13. Nabi Syu'aib as.
14. Nabi Musa as.
15. Nabi Harun as.
16. Nabi Dzulkifli as.
17. Nabi Daud as.
18. Nabi Sulaiman as.
19. Nabi Ilyas as.
20. Nabi Ilyasa as.
21. Nabi Yunus as.
22. Nabi Zakaria as.
23. Nabi Yahya as.
24. Nabi Isa as.
25. Nabi Muhammad saw.
Dari ke-25 itu 5 diantaranya termasuk dalam ulul azmi, yaitu:
1. Nabi Ibrahim as.
2. Nabi Musa as.
3. Nabi Nuh as.
4. Nabi Isa as.
5. Nabi Muhammad saw.

Friday, July 03, 2009

Rukun Iman

Rukun Iman dalam Islam ada 6 antara lain:
1.Iman kepada Alloh swt
2.Iman kepada Malaikat-Malaikat Alloh swt.
3.Iman kepada Kitab-Kitab Alloh swt.
4.Iman kepada Rasul-Rasul Alloh swt.
5.Iman kepada Hari Akhir
6.Iman kepada Qodlo dan Qodar Alloh swt

Sedang Rukun Islam ada 5,yaitu:
1.Mengucapkan Syahadat Alloh swt. dan syahadat Rasul
2.Sholat Fardlu 5 waktu
3.Zakat
4.Puasa fardlu dibulan Ramadlan
5.Haji bagi yang mampu

Tuesday, June 16, 2009

Tanda-tanda orang munafik

Tanda-tanda orang munafik itu ada 3:
1. Apabila berkata ia dusta
2. Apabila berjanji ia ingkar
3. Apabila dipercaya ia khianat
-alhadits-

Related Post

Related Posts with Thumbnails