Friday, September 04, 2009

Makan Tiga Kali

Seorang pemuda muallaf diminta Ustadznya makan disiang hari. Padahal hari itu bulan puasa. Pemuda tersebut memang baru pulang dari Manado. Ia habis menghadiri pemakaman ayahnya yang non muslim. Karena masih dihitung musafir maka kewajiban puasanya luntur *kayak baju..*

Sebelum disuruh makan, pemuda itu bercerita sambil marah kalau ia tak mendapatkan bagian warisan dari ayahnya. Saudara-saudaranya beralasan ia telah pindah agama dan tak berhaq lagi.

Pemuda itupun ke dapur. Ternyata istri ustadz yang biasa dipanggilnya ibu itu telah menyiapkan makanan, minuman dan buah-buahan. Seusai makan ia kembali menemui ustadz yang selalu ia panggil Abah semenjak ia jadi muallaf. Ia ingin meneruskan ceritanya tentang ketidakadilan saudaranya. Sebelum pemuda itu bercerita panjang, sang Ustadz meminta pemuda untuk makan lagi. Karena merasa telah kenyang ia menolak dengan halus. Namun abahnya memaksanya untuk pergi ke dapur. Ia menurut. Ibunya telah mengambilkan sepiring nasi dengan lauk, segelas susu dan buah. Ia makan dilihat ibunya. Sehingga ia menghabiskan makanan tersebut.

Selesai makan yang kedua ia kembali menemui abahnya. Ternyata ia masih ingin mengadukan ketidakadilan saudaranya tentang pembagian warisan.

Melihat itu, Ustadz menyuruhnya makan lagi di dapur. Ia menolak dengan alasan bahwa ia kekenyangan. Tapi Ustadz tetap memaksanya supaya makan lagi. Ia menolaknya, tapi ustadz tetap mendorongnya ke dapur. Sang Ibu telah menyiapkan seporsi nasi lengkap dengan lauk ayam goreng dan sayur sop. Serta segelas Susu. Ia pun makan sambil berkali-kali memegang mulutnya supaya tidak muntah karena kekenyangan. Beberapa kali kejadian itu berulang. Karena tak sanggup melanjutkan makan ia pun menyerah. Dan memohon kepada Abahnya yang dihormatinya agar tak memaksanya melanjutkan makan lagi.
Mendengar murid sekaligus anak angkatnya menyerah, sang ustadz menjelaskan. Kalau hanya makan segitu saja sudah menyerah, kenapa engkau masih berkeras hati ingin mendapatkan jatah warisan?

Mendengar itu, pemuda itupun mengerti apa maksud abahnya yang memintanya makan sampai 3x dalam waktu berdekatan.

Guci biru

Seorang ibu dengan tas bermerk di tangan kirinya berjalan di Malioboro. Ia menggandeng anak laki-lakinya yang berumur 10 tahun. Ia hendak berbelanja pakaian dan bakpia pathok.

Waktu memilih pakaian ada seorang anak kecil berpakaian lusuh menyolek anaknya sambil memohon belas kasihan. Anaknya yang seusianya memohon kepada ibunya agar ia diberikan uang untuk diberikan kepada anak tadi. Tapi ibunya berpikir, kalau uangnya diberikan nanti tak cukup buat beli pakaian dan bakpia patok.

Akhirnya ia menghindar dari anak tadi dan berpindah ke toko bakpia. Karena harganya tak cocok ia berjalan-jalan dulu.

Beberapa langkah dari toko bakpia ia masuk ke toko keramik. Terlihat guci cantik dengan corak bunga warna biru. Ia mencoba bertanya harganya. Pemilik toko menjawab kalau sekarang sedang ada diskon 20%. Harga aslinya Rp 400.000 setelah dipotong diskon jadi Rp 320.000,00. Ia sebenarnya sudah punya guci dengan corak hampir sama, namun mumpung diskon akhirnya ia beli guci tersebut.

Ia dan anaknya keluar dari toko guci dengan bahagia menuju halte menunggu taksi. 10 menit taksi juag belum datang. Tiba-tiba
"Glompraaang..ang..ang.!!"
Dua ekor kucing yang berkejar-kejaran ingin kawin membuatnya kaget dan guci itu terlepas dari genggaman tangannya.

Salam sayang dan cinta damai dari dasir


Wednesday, September 02, 2009

Puasa gaya Manula

Apa kabar sahabat sekalian, semoga puasanya masih lancar ya. Alhamdulillah dasir juga masih lancar meskipun sekarang lagi pilek.
Ya udah intermesonya, langsung saja.

Sahabat super, Orang dikatakan Manula atawa lansia atawa orang tua yang sudah tua itu jika usianya di atas 70 tahun. Itu menurut dasir. Sifat mereka kadang kembali ke masa-masa balita. Apa sebab? karena kemampuan untuk melayani dirinya sendiri berkurang jauh. Meskipun manula, tapi banyak eyang-eyang kita itu masih semangat untuk puasa. Meskipun resikonya besar, mereka tetap semangat untuk melaksanakan kewajiban sebagai hamba kepada Alloh SWT.

Nah berikut ada kiat-kiat yang dasir kutip dari koran Tempo lalu dasir tambahin.

13 Kiat untuk Manula:
1. Kebutuhan kalori sama dengan saat tidak berpuasa: sahur 40 persen kalori, buka puasa 50 persen kalori, dan sesudah tarawih 10 persen kalori.
2. Konsumsi cairan 30-50 cc per kilogram atau 8-10 gelas untuk mencegah dehidrasi.

Pembagiannya:
* 2 gelas saat buka puasa
* 3-4 gelas setelah tarawih hingga sebelum tidur
* 1 gelas saat bangun sebelum sahur
* 1-2 gelas saat sahur
3. Konsumsi air atau jus buah pada saat antara berbuka puasa dan sebelum tidur
4. Hindari minum es berlebihan, karena bisa menahan rasa kenyang
5. Makan dengan komposisi seimbang
6. Hindari makanan yang digoreng dan berlemak
7. Batasi minum teh dan kopi saat sahur
8. Dianjurkan mengkonsumsi makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat saat sahur
9. Batasi makanan yang lebih cepat dicerna seperti gula, saat sahur
10. Konsumsi pisang saat berbuka, sebagai sumber kalium, magnesium, dan karbohidrat
11. Cukupi kebutuhan vitamin dan mineral
12. Waspadai terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan
13. Rutin minum obat sesuai anjuran dokter

Nah kalau yang di atas kiat dari Tempo yang hanya masalah perut, maka yang ini tambahan kiat dari dasir:

14. Minum susu, madu, habbatussauda' dan sari kurma sewaktu buka dan sahur.
15. Berdoa selalu agar dikuatkan oleh Alloh ketika berpuasa.
16. Jika tidak kuat puasa atau ada bintang berputar-putar di atas kepala lebih baik dibawa tidur saja.
16. Istirahatlah dengan tidur selepas sholat dhuhur hingga Ashar
17. Jangan sering-serin terkena sinar matahari langsung
18. Sholatlah dhuha dan tadarus Alqur'an untuk menghilangkan kepenatan
19. Jangan bekerja yang berat-berat misal ngangkatin gabah buat di jemur
20. Terakhir batalkan puasa jika pusing banget dan pingsan

Bagaimana kiat puasa bagi manula dari Tempo dan dasir.
Semoga bermanfaat, salam sayang dan cinta damai dari dasir dan wong tunjung

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Related Post

Related Posts with Thumbnails