Monday, July 27, 2009

Mutiara di Ujung Pelupuk Mata

Wajahnya tampak murung dan sendu begitu keluar dari poliklinik Spesialis Kandungan dr.Pandopotan Batubara di Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Tepatnya ± 10 km dari terminal Kebumen yang baru untuk arah timur dan 5 km dari Pantai selatan Jawa. Ia divonis ‘Lemah Kandungan’. Padahal usia kehamilannya baru jalan 2 bulan.
“Suamiku Qorob..., kandungan istrimu ‘Ainah’ ini lemah, aku takut jika nanti terjadi sesuatu.”
“Iya istriku.., tenangkan dirimu, Istriku! Semua sudah diatur sama Allah, jika terjadi sesuatu itu adalah takdir yang Allah tentukan bagi kita.” kata Qorob suaminya menenangkan dan menabahkan istrinya yang gundah. Padahal dalam hatinya ia juga khawatir. Bagaimana tidak khawatir?

Setiap 2 minggu sekali istrinya harus memeriksakan kandungannya. Yaitu setiap hari Senin pukul 9 pagi dan setiap Rabu pukul 12.30 tepat tidak boleh lebih. Kalau kurang tidak apa-apa. Kata dokter biaya pemeriksaan yang harus dikeluarkan setiap kali periksa adalah kurang lebih Rp 250.000,-. Dan pemeriksaan terhadap kandungan akan dihentikan jika si janin sudah kuat untuk tidak mendapatkan vitamin dan antibiotik dari dokter. Dan jangka waktu itu berkisar antara usia 5 hingga 7 bulan.
Sedangkan Qorob sendiri hanyalah seorang pedagang tempe yang hari senin dan hari rabu adalah hari pasarannya artinya saat itu dagangannya sedang laku-lakunya. Ia harus memilih, apa-kah untuk memeriksakan kandungan istrinya atau tetap berdagang? Bagaimanapun untuk meme-riksakan kandungan istrinya paling tidak ia harus menyediakan uang sebesar Rp 250.000,- dan uang itu akan ada jika dia berdagang. Dengan perhitungan setiap hari keuntungan yang ia peroleh dari penjualan tempenya sebesar Rp 40.000,- sekali dagang. Berarti selama seminggu ia hanya bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp 280.000,- itu artinya hanya bisa digunakan untuk sekali periksa. Itupun dengan asumsi dagangannya habis terjual, kalau tidak laku dari mana ia bisa mengumpulkan uang. Dan uang yang buat periksa bagian keduanya dari mana? Dan kekurangan itu berarti akan mengurangi pos belanja seminggu. Dalam perjalanan pulang di atas sepeda motor Supra X-nya ia berpikir dari mana ia bisa mendapatkan uang itu. “Ah semua kuserahkan pada Allah saja,” gumamnya dalam hati.
BERSAMBUNG

Sunday, July 26, 2009

Jangan Marah, dan Bagimu Surga!

”Diriwayatkan dari Abu urairah r.a bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW :”Berilah aku nasihat.” Maka Baginda menjawab:” Jangan Marah!” Maka orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali dan lagi-lagi Nabi menjawab :”Jangan Marah!”
(HR.Bukhori dalam Kitab Al-Adab)
Makna dari hadits di atas adalah kita diminta menjauhi sifat buruk marah dan juga menjauhi hal-hal yang menyebabkan timbulnya kemarahan. Mengapa? Sebab kemarahan dalah kelemahan dan himpunan dari kejahatan. Sedang kesabaran adalah kekuatan, kunci kemenangan dan keridloan.

Dalam riwayat Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah ra ia bertutur bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Orang yang kuat bukanlah orang yang jago dalam gulat, namunorang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
Marah adalah akhlak yang tercela. Kemarahan bisa menimbulkan dampak negatif bagi dirinya dan masyarakat. Coba kita bayanakan jika seorang Pemimpin suatu Negara Marah. Lucu kali ya? *Eittt ini lagi bahas hal yang serius, Jangan ngawur gitu ah!*
Menurut Ulama dan juga menurut orang yang pernah marah dan melihat orang marah ada beberapa tips mengendalikan diri supaya marah tidak menggelegar atau bahkan tidak jadi marah.
1. Jika akan marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah.
2. Jika masih ingin marah, maka berbaringlah.
3. Jika masih ingin marah juga, maka berwudlulah.
4. Dan jika masih ingin marah juga, maka nyebur aja ke laut sambil tertawa lepas selepas-lepasnya...hahahahahahahahahahahahahahahahaha....stop!
(Sumber Kitab Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyah)

{SSsssssstttttt…..kalau tips yang keempat ini dari wong ntunjung alias dasir jadi jangan didengerin!!}

Wednesday, July 22, 2009

JUAL SEPATU KING DAN CHEETAH MURAH HARGA PABRIK

Tak usah curiga atau berprasangka dulu sobat. Meskipun tadinya aku berniat seperti itu. Cerita berawal dari berselancar didunia maya. Awalnya aku hanya ingin tahu berapa harga sepatu merek King dan Cheetah. Aku masukan di mesin pencari google dengan keyword 'Harga Sepatu Cheetah'. Aku ingin tahu harganya karena setiap tahun aku mendapatkan sepasang sepatu safety King atau Cheetah. Dan sisa sepatu 2 tahun belakang belum aku gunakan, karena memang sepatuku yang kedua belum rusak betul.

Ternyata pas klik hasil pencarian google aku dibawanya masuk di web sebar iklan gratis. Aku penasaran apakah benar iklan yang kita pasang akan cepat menyebar. Karena diweb ini iklan kita dijanjikan dilink ke lebih dari 20 web iklan yang lain. Akupun iseng memasang iklan sepatu kingku dengan tulisan seperti judul di atas.
Hari telah terang. Tapi mataku masih berat untuk dibuka. Akupun kembali ke alam mimpi.
Beberapa menit kemudian telepon berdering. Telepon!
Hape kali. Terdengar suara bapak2 diseberang sana.
'Halo!'bapak.
'ya hallo!'jawabku.
'Apa ini dengan Pak Muddasir?'
'Ya, ada apa pak? Maaf ini dengan siapa?'sahutku.
'Dengan Pak Agus, begini pak..bla..bla..'
Ia mengaku bernama pak Agus, berasal dari Kebayoran. Ia telah membaca iklan isengku di internet. Dan bermaksud membeli sepatu safety merek King untuk satpam dikantornya. Ia langsung memesan 500 pasang.
Aku kaget. Apa yang harus kulakukan..
'Oh ya pak, sebentar aku tanya dulu ke bagian marketing. Nanti aku kasih kabar 1 jam lagi.'kilahku.
Aku telah berbohong kepada pak Agus dengan mengaku sebagai bagian office dari perusahaan sepatu. Selama satu jam aku browsing di Internet mencari toko sepatu yang bisa membantuku. Karena aku hanya punya 2 pasang dan itupun bukan tipe yang dicari pak Agus. Dua toko aku hubungi dengan pulsa mepet aku memburu-buru Pak Herman toko yang aku harapkan bisa membantuku menyediakan sepatu untuk Pak Agus. Sambil menego supaya tentu aku juga ambil untung sebagai makelar *huuuu..*
Ternyata pak herman tak bisa memberikan harga yang sesuai dengan permintaan pak agus.
'Huh capek!'keluhku.
'Apa kita jujur aja ya By pada pak Agus kalau kita bukan pengusaha sepatu king?'tanyaku pada teman sekosan.
'Kita tunggu kabar dari Pak Herman apa dia bisa kasih harga yang lebih rendah?'pinta temenku.
Adzan dhuhur berkumandang. Aku dan temanku masih bingung. Kami berteriak bersama,'MARKETING T@1 KEBO!!' sambil menirukan gaya Pak Tung, Sang Marketing Revolutioner.
Sambil menuju masjid untuk kami terus membahas kejadian ini bersama temanku yang lain.
Akhirnya sore pukul 17.00 setelah pak herman memberikan penawaran terakhir dan Pak Agus tidak mau akupun berkata jujur dan meminta maaf kepada pak Agus. Dan diapun telah memaafkanku.
'Sekali maafkan saya ya pak agus'
Bagaimana kisah kalian berhubungan dengan kejadian-kejadian seperti diatas?
Ku tunggu ya..

Related Post

Related Posts with Thumbnails