Huzz..jangan ngomongin hal-hal jorok di blog ini!
Tenang sahabat ini hanya cerita masa lampau. Yang saya jamin engkau tak akan berpikir jorok dan kotor. Kalau kalian berpikir jorok dan kotor akan kusikat otak kalian dengan sikat WC yang gedhe ìtu. OK!!
Dahulu, sewaktu aku kelas 2 SMP, aku adalah anak yang sangat polos dan lugu bin culun. Aku pendiam dan pemalu. Tidak supel dan sangat minder. Tidak humoris dan sangat kaku.
Semua ekstrakulikuler tak ada yang kuikuti. Jarang jajan ke koperasi sekolah. Dan lebih banyak duduk di dalam kelas waktu istirahat atau ke perpustakaan. Untungnya aku masuk di kelas yang katanya kelas Unggulan. Atau anak-anak yang merupakan peringkat satu di kelas satu dulu. Sehingga mereka termasuk anak-anak yang baik dan tidak jahil.
Coba di kelas yang badung-badung, pasti mereka memanfaatkan kepolosanku demi memuaskan nafsu jahilnya.
Tapi ternyata di antara teman sekelasku, yang suka jahil ada juga. Postur tubuhnya kecil tapi isi otaknya adalah otak orang dewasa. Pembicaraannya selalu menjurus ke Jurusan Taman Lawang, Ambo, Prumpung, Kramat Tungga dan jurusan yang lain yang aku ga ngerti sama sekali waktu itu.
Pada jam pelajaran ketiga adalah pelajaran IPA BIOLOGI. Gurunya adalah perempuan. Kami biasa memanggilnya Bu Lulu'. Ia guru yang imut. Dan saat itu masuk pembahasan 'Perkembangbiakan Makhluk Hidup'. Kebetulan tentang Perkembangbiakan Manusia. Jadi menyangkut masalah laki2 dan perempuan. Lebih kebetulan lagi aku duduk sama itu anak. Karena tempat duduk tidak diatur jadi mau pindah ke mana aja diperbolehkan. Sehingga dia dengan mudah menjahìliku. Tiba-tiba dia menanyaiku dengan nada pelan karena Bu Lulu' sedang menerangkan. Anehnya ia bertanya tentang Mani padaku. Ia menanyaiku apa sudah pernah melihat mani. Aku jawab dengan polos belum. Ia melanjutkan dengan pertanyaan apakah tahu bentuk mani itu seperti apa? Aku jawab dengan lugunya bahwa aku tak tahu sama sekali tentang mani. Kemudian ia menyuruhku bertanya tentang Mani pada Bu Lulu' dengan alasan agar aku paham apa dan seperti apa mani itu.
Dengan lebih polos dan lebih lugunya aku pun menerima perintahnya itu tanpa malu-malu kucing. Tanpa pengantar sama sekali. Aku langsung mengangkat tanganku sambil bertanya,
"Bu, MANI ITU SEPERTI APA?"
Langsung deh, semua teman-temanku yang dari tadi diam khusu' mendengarkan penjelasan Bu Lulu' tertawa terpingkal-pingkal sampai sakit perut semua. Bu Lulu pun ikut membuat wajahku merah marun karena malunya diriku. Temanku yang menyuruh bertanya senangnya bukan main. Tertawanya adalah yang paling keras di antara semua tertawanya siswa kelas 2A.
Bagaimana dengan kondisiku? Aku diam sendiri. Aku diam bukan hanya malu ditertawakan teman-temanku dan Bu Lulu karena pertanyaan tadi. Tapi diamku lebih karena aku bingung, mengapa semua teman-temanku dan juga Bu Lulu menertawakanku sebab pertanyaan 'Mani itu seperti apa?'.
Bu Lulu' yang imut tidak sempat menjelaskan 'Mani itu seperti apa?' karena berbarengan dengan bel pergantian jam pelajaran, ia pun meninggalkanku dalam 'kemaluan' eh rasa malu yang mendalam dan kebingungan yang sangat.
Begitu Bu Lulu' telah keluar dari kelas, aku tanya sama si Ucup (temanku yang nyuruh bertanya).
Ia pun menjelaskan, "Sir, 'mani' itu adalah cairan kotor yang berwarna putih yang keluar dari kemaluan laki2 (bapakmu) atau disebut juga sel sperma dan yang jika digabungkan dengan sel ovum (sel telur) di dalam rahim ibumu akan terciptalah kamu Sir."
Oh begitu tho. Aku pun mengerti mengapa aku ditertawakan gara-gara bertanya seperti itu. Tapi sebab kejadian itu aku jadi tahu 'Apa itu Mani?' dan aku jadi paham bahwa aku adalah makhluk yang tercipta dari air hina yang terpancar dan tak pantas untuk sombong dan tinggi hati terhadap orang lain. Sebab aku bukan siapa-siapa, aku datang ke bumi tak membawa apa-apa dan tak akan pernah ada jika Alloh tak mengizinkan aku ada.
Ooh Polosnya diriku!
Salam hangat tuk sahabatku 'Ucup'.
ha..ha...ha...,
ReplyDeletesudah gitu aja komengnya mas dasir...
salam.
aku tahu mani sejak kapan ya....lupa mas..he..
ReplyDelete(maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
ReplyDeleteSekarang sudah tahu kan, Kang?
Kok bisa gitu ya?
ReplyDeleteKok gak bisa komen yah
ReplyDeleteOkeh bisa kok
ReplyDeleteMani kitu ah ...
hiiihihihi, mani mani,,...
ReplyDelete@badruz: he he he.. Sudah gt aja jwby.
ReplyDelete@alamendah: mpun kang..
@dadangsupriadi: bs gini jg pak..
@fitri: gini aja ah. Hehe.
@a-chen: mana mana?
Salam
Ach...betapa polosnya dirimu sobat...hehehe :-D
ReplyDelete@haryana: alhamdulillah sekarang tidak polos lagi...hehehe..salam
ReplyDeletewah kalo orang dewasa gimana ya ngomongin itu
ReplyDelete@kawanlama95: bisik2 aja mas azzam..hehehe..salam
ReplyDeleteduh, Mas Dasir pinterrrrr, masuk kelas khusus ya, kelasnya anak2 pinter.
ReplyDeletehebat........hebat..........
salam.
wah usil bener tuh temennya... pinter ngerjain temen...
ReplyDelete@bundadontworry: makasih bunda. Bunda jg hbt.
ReplyDelete@sauskecap: gara2 usil jd phm mbak, salam
tapi akhirnya jadi tahu, walau proses jadi tahunya sedikit memalukan....
ReplyDelete@antokoe: iya mas, hehe. Tapi lbh trhrmt dibanding lewat perbuatan dosa tahunya. Salam
ReplyDeletedengan begitu...dasir jadi tau kan...
ReplyDeletesemangat :D
ReplyDelete@desri: iya Teh.
ReplyDelete@dedi: semangat!!
Assalamu alaikum Wr wb.
ReplyDeleteSahabatku tercinta,
Saya berkunjung untuk memperkokoh tali silaturahmi sambil membawa setangkai bunga tanda cinta dengan lilitan pita berwarna oranye berisi sebuah doa semoga sahabatku dalam keadaan sehat wal-afiat. Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rhmad,hidayat dan karunia-Nya kepada sahabatku beserta orang-orang tercinta.
Demikian pula doa dan harapan saya semoga kesuksesan,kesejahteraan, rejeki yang halal dan barokah serta kebahagiaan yang hakiki yang ditopang oleh keimanan dan ketaqwaan yang kokoh-kuat dicurahkan Allah Swt kepada anda sekeluarga.
Bersama saya ikut juga si Bening, sebuah blog baru yang nuansanya berbeda dengan blog-blog saya yang lain. Sebagai new baby, si Bening masih memerlukan saran dan kritik yang membangun dari para senior agar blog cantik itu segera bisa berjalan bersama blog yang lain sambil tersenyum.
Terima kasih sahabatku.
Salam hangat dari Surabaya
@bening: trmksh tlh brknjg dan berkomentar. Salam hangat selalu
ReplyDelete