Hati-hati kepada Ibu2 rumah tangga dan bapak2 suka makan di warung atau di restauran. Karena sarden palsu ini banyak beredar di sana. Jangan sampai anda ketipu.
Dan STOP!!
Jangan lanjutkan membaca cerita ini jika anda tak ingin ketipu juga.
Amel adalah keponakanku yang lain. Usianya 5,5 tahun. Waktu itu ia menginap di rumah budhenya. Dan pagi hari seperti biasa budhenya masak buat sarapan.
Amel pun diminta untuk sarapan oleh budhenya bareng kakak sepupunya. Budhenya bilang kalau lauknya adalah sarden. Ia pun lari terbirit2 dari dalam kamar demi mendapatkan sarden kesukaannya.
Dengan gaya rakusnya ia mulai menyantap nasi dan sarden itu. Pas dikunyah..
"Walah, Budhe kuwi ngapusi aku. Iki sih sarden palsu. Wong terong kok darani sarden!" omel Amel diikuti ketawa Budhe, Pak Dhe dan saudara2 sepupunya.
(Budhe bohong, orang terong kok bilangnya sarden)
Hahahaha..
wah aku males dah makan sarden. tararengkyu infonya kang dasir
ReplyDelete@kawanlama95: sama2 mas..salam
ReplyDeletesiaaaaaanngg kang dasiiirrr
ReplyDeletesarden..??? merk apa itu..?? krn aku suka sekali makan sarden....
setahu saya, dulu di blogosphere yang disebut sarden itu ya kang suryaden :))
ReplyDelete@yangputri: hahaha..hanya istilah buat gulai terong yang.
ReplyDelete@sibaho: betulkah itu kang baho?
perlu pembiasaan menyebutnya mas, mulai sekarang yang namanya sarden itu terooooong, yang namanya terong itu ikan kaleng....he....he...
ReplyDeletesalam.
Jangan2 rambutan kemarin itu juga plasu...
ReplyDeleteBlaik blaik...
hahahaha
ReplyDeletekok isoh terong diarani sarden
piyeeeee toh....
Sekarang makin banyak yang alsu, ya. Mending pergi ke kali bawa kail terus mancing sendiri. Ditanggung asli.
ReplyDeleteKebetulan rumah saya dekat dengan Kali Juwana
Terong di tempat saya juga asli, Kang. Keknya gak ada yang dipalsu dan diganti sarden.
ReplyDeleteealah.... terong toh.... itu sieh aku juga suka banget... heehehehe
ReplyDeletemet malem mingguan kang dasir...
Dan saya stop sampai disini hehehe..
ReplyDeletehahaha...jadi inget putri saya Kang yg selalu rame kalo Ibu & Bapaknya makan hehe
ReplyDeleteselamat berakhir pekan sobat
-salam-
wah kalau di tempatku belum nemu mas. memang zaman kini palsu itu sudah menjadi bagian dari yang asli itu sendiri.
ReplyDelete@druz: maksudnya gulai terong itu bnyk dijual di warung.
ReplyDelete@marsudiyanto: ndak pak, kalo rambutan, asli pak.
@zulhaq: yo biso sob.
@yangputri: eh yangputri doyan terong juga tho.
@hariez: stop..hehe
@udienroy: yang asli lbh mantap mas!
huahahahaha,,
ReplyDeletengga ketipu kok,,orang ceritanya lucu,,
seneng bacanya
@ocheholic: masa sih che lucu?
ReplyDeletehehehe... ternyata terong yah...
ReplyDeleteuda panik aja, kirain beredar beneran di warung2 haha... :D
Hahahahaha......emang bisa sj budhenya itu
ReplyDelete@mimi: tuh kan ketipu mimi..
ReplyDelete@arkum: emang bisa sob.
bunda gak kerasa ketipu kok, Mas Dasir.
ReplyDeletememang ceritany lucu sih.
salam.
hahaha...tertipu judul
ReplyDelete@bundadontworry: makash bunda..salam hangat dari ananda
ReplyDelete@desri: semoga dasir tdk berdosa. Amin