Thursday, August 13, 2009

BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA

Sahabat apa kabar kalian? Mudah-mudahan selalu baik ya. Kabarku alhamdulilah juga baik.
Sahabat, peribahasa di atas ada benarnya, ada tidak benarnya. Tapi lebih banyak benarnya dan jarang salahnya.*berarti nilai ujiannya bagus dunk, kan salahnya dikit,,hihihi*
Anak yang pendiam, orang tuanya pendiam. Anak yang pemarah dan cerewet, bapak atau ibunya pemarah dan cerewet.
Anak yang pintar, orang tuanya pintar. Anak yang bodoh, orang tua ntah ayah ntah maminya..? waduh aku ga jamin.*loh kenapa?* Aku mau bilang bodoh, ntar ada yang merah wajah dan telinganya.

Jika bagus anaknya, telinga orang tua pasti hijau. Sebab teman, tetangga dan saudara-saudaranya akan memuji anak dan orang tuanya. Namun jika anak lebih jelek atau lebih buruk, aku jamin itu anak akan membuat wajah, telinga dan pantat orang tuanya merah.
Kalau aku selalu dunk membuat orang tua aku hijau telingannya.*sombonk loe..!* ya sih tidak selalu, pernah aku membuat mereka merah menganga sampai gosong ga karuan. Semua terjadi, karena aku pergi ke jakarta tak pamitan. *Kok bisa..bukannya itu aib, kok diceritain sih!* Aku berharap dengan aku bercerita akan dapat diambil hikmahnya. Bukannya malah ditiru.

Sahabat sekian dulu pembahasan dasir dan wong tunjung tentang peribahasa POHON JATUH TAK JAUH DARI BUAHNYA..
*Hei, salah yang bener. BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA*

Makasih wong tunjung.
Dadaaa..assalamu'alaikum..

Related Post

Related Posts with Thumbnails