Aku sebenarnya malu untuk memposting cerita pendek. Apa sebab? Sebab apa?
"Mulai deh ngikut kang zul..!"
Sebab memang belum diketik cerpennya dan baru coretan di atas kertas. Jadi mohon maaf kalau ada yang terpaksa menunggu.GR banget saya..hehehe
Setelah Honda meluncurkan Vario terbaru dengan embel-embel Techno dibelakangnya, mari kita flash back ke belakang.
Ngapain ke belakang mau pipis. Kan udah numpang pipis di rumahnya kangboed.
Ndeso emang wong ntunjung itu, flashback itu artinya kembali ke masa lalu. Aku ingin mengajak sahabatku semua menuju lorong waktu di tahun 2002.
Oke oka oke oka oke oka..
"Oki co'e mas..!"
OOKKEE kita lanjutkan
Begini ceritanipun..eh..eh..eh..eh..
"kenapa lagi..?"
"Agak lupa!"
Tahun 2002 dibulan juli, ada SMU (Sekolah Menengah Umum) di Salatiga yang menjual stofmap seharga rung ewu limang atus rupiah (Rp 2500).
Salah tiga? Betul semua kok..dan Buat apa mereka jualan stofmap?
Mereka menjual stofmap itu kepada calon siswa smu baru yang mendaptar. Sekedar inpornasi..*sok kecletut kowe yo ilate, mangke nek keseleo beneran tak syukuri sampeyan.*
Sekedar informasi, harga normal stofmap di toko adalah Rp 100/lembar. Gila ga tuh SMU..?*Enggak!*
Memang ga gila smunya, yang rakus orangnya..betul kan?*Betul 100!*
Jadi itu smu benar-benar menjalankan hukum ekonomi dengan tepat.
"Modal sekecil-kecilnya, Untung sebenar-benarnya."
Weleh kecletut beneran kan? Yang bener itu,"Modal sekecil-kecilnya, untung sebesar-besarnya."
Tepuk tangan untuk sahabatku wong ntunjung!
Apa bedanya stofmap yang di toko dengan stofmap yang dijual di SMU?
Sebenarnya tidak ada bedanya, hanya di stofmap yang dijual pihak smu?
Pada kopernya ditulisi beberapa persyaratan setiap calon siswa-siswi yang akan masuk ke SMU negeri bersangkutan.
"Padahal, saya sudah membeli di toko. Karena tak boleh menggunakan stofmap yang beli sendiri, maka dengan terpaksa harus beli disini. Daripada ditolak, ya mending membeli saja," kata seorang ibu PNS yang mengantarkan anaknya mendaftar di sebuah smu negeri. Sayang ibu itu tidak mau memberitahukan namanya, alamatnya, dan nomer teleponnya kepada ananda dasir. Sehingga
Padahal berdasarkan surat edaran kepala dinas pendidikan Salatiga nomer 422.1 gareng 1279 tanggal 6 juni 2002 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Siswa Baru TP 2002/03 Biaya pendaftaran PSB hanya rp 2000 dan limangewu per siswa. Biaya rungewu rupiah tersebut berlaku untuk pelajar salatiga dan limangewu (5000) untuk luar salatiga.
"Biaya tersebut a.l untuk operasional pendaftaran seperti blangko, penataan tempat, penyediaan ATK (anak taman kanak-kanak), hingga konsumsi petugas pendaptar. Kalau ada yang lebih tinggi lagi, akan saya beri sanksi,"tandas Bakri.
Siapa bakri???
Lha mbok yao kalo posting itu yang bener..belum kelar dah dikelarin..
Sahabat super, tolong bantu wong ntunjung mencari tahu siapa bakri..
Wow...mengambil kesempatan dalam kesempitan ya?
ReplyDeleteLaporin aja ke Dinas P dan K bro
Biar gak kejadian di tahun-2 berikutnya
Ntar aku laporin ke kpk, punya no tlpnya ga?
ReplyDeletedibutuhkan keberanian untuk melaporkan
ReplyDeleteselamat melapor
Modus seperti itu sebenarnya dah sering sekali dilakukan dan selalu seperti itu caranya dari dahulu kala
ReplyDeleteMAP dikasih stampel atau diapain biar beda sama yang dijual ditoko biar calon siswa mau tidak mau harus membelinya
Semoga mereka mendapatkan Hidayah dari Allah!
@sumung Lha wong kejadianne sudah 7 tahun yang lalu pripun ngelapore...hehehehe
ReplyDelete@kulliah gratis betul kak, mari kita doakan semoga Allah swt senantiasa memberikan hidayah pada mereka
ini buat ikutan kontes juga???
ReplyDeletesabar sabar...kalo kontes honda gak menang, siapa tau menang di kontes BMW. dapat mobil??? nggak....dapat gantungan kuncinya aja kekekekk
selamat pagi sahabat...
@zulhaq Ngga kang,,,cuma nulis asal,,,heheheh
ReplyDelete