Saturday, August 22, 2009

Kembali ke Jakarta 2

Kulangkahi pundak para ibu-ibu itu. Ke toilet lalu ke kamar, ganti baju lalu keluar lagi. Pagi ini acaranya adalah walimatul ursyi. Setahuku maksudnya adalah mengumumkan bahwa sepasang manusia telah menikah.

Biasanya walimatul ursyi dilaksanakan berbarengan dengan ijab qabul. Namun karena akad nikah telah dì langsungkan seminggu sebelumnya maka walimatul ursyi dilaksanakan hanya ucapan dari pihak lelaki lalu perempuan, mauidloh hasanah, doa dan yang terpenting adalah pembagian berkat. Ini penting. Sebab tanpa berkat acara bukan walimatul ursyi lagi tapi sekedar pengumuman dan foto-foto. Acara sebenarnya akan dikaksanakan pukul 6. Tapi ternyata pihak laki-laki belum datan hingga pukul 7 kurang seperempat. *jam berapa tuh?* tau.

Aku sebagai lelaki di rumah selain ayahku, *karena kakak lelaki pertama belum datang dari kebumen yang satunya masih ditugasi ke pasar membelì daging* diminta menghubungi penganten pria.
"Aduh, lha aku tak punya nomer hapenya pengantin pria!" keluhku.
"Njaluk mb Ida." kata bibiku.
Aku menuju kamar mb Ida yang sedang dirias oleh bu Lurah.*aku ndak ngerti, kok mau ya bu lurah ndandani mb ida?* ya karena memang dia tukang rias didesaku.

Aku keluar mencari kak Fani. Karena ia yang tahu nomer hape kakaknya calon kakak iparku. Lari ke sana, lari ke sini. Dia tak ada. Rupanya kak Fani sedang mengantarkan makanan ke rumah bibiku. Kulihat hape kak Fani tergeletak di lemari. Kuambil dan kubawa ke dapur. Kutanyakan pada suami kak Fani siapa nama kakaknya Mas Hasim(nama calon kakak iparku).

"Mbak Up" kata mas ozan.
Aku keluar dari dapur. Segera kucalling Mbak Up.
"Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif!" bunyi dari seberang.
"Mas Ozan, sopo meneh sing iso dihubungi?" tanyaku dengan nada rada tinggi.
"Ar..arwani!" sahut ibuku.

Tulalit..tutulitot..
"Tuut..tuut..tuut..Hallo?"
"Niki mas Arwani gih?" tanyaku yang memang belum pernah bertemu dengannya.
"Gih, niki sinten?" jawabnya.
"Muddasir adiknya mbak Ida. Mas, mriku pun siap dereng?"
"Dereng.."
"Lha pripun? Wong mriki pun ngentosh wet mau jam 6. Kiro2 pirang menit malih gih?" cercaku.
"Yo piro yo? Limolas menit malih nembe mangkat."
"Yo mpun, matur nuwun mas. Kulo ntosi gih, wassalamu'alaikum." kututup telponnya.

Segera ku melapor pada ayahandaku yang sedang berunding dengan tokoh masyarakat yang mulai gerah menunggu.
Sesaat setelah laporan tadi, tokoh masyarakat tadi yang sengaja kusembunyikan namanya memulai acara walimatul ursyi kak Ida tanpa kehadiran pihak pria.

Ayahku berani memutuskan begitu dengan pertimbangan. Pertama, acara ini bukan akad nikah tapi cuma walimahan. Kedua, para hadirin walimahan akan bekerja jam 7 nya. Ketiga, nanti jika pengantin datang jelaskan sebagaimana keterangan pertama dan kedua. Tokoh masyarakat yang lain sekaligus ustadz di desaku diminta ayahku menyampaikan sedikit ceramah.
Ketika ceramah kelar, 'berkat' dibagikan kepada para walimatuler*maksudmu para hadirin,,gaya loe ditambahin 'er' dibelakangnya!*.

Berkat telah rata dibagikan, dan doapun dipanjatkan.
Walimatuler pulang dengan menenteng berkat yang berbentuk kotak terbuat dari anyaman bambu. Isinya nasi dengan lauk megönö, tempe goreng, sate kambing, telur ayam rebus berkulit dan kerupuk.

15 menit kemudian datang rombongan pengantin yang suka ama yang molor-molor. Merekapun tetap dijamu ayahku dengan ramah. Ehm, ayahku hebat. Dalam jamuan tuh, ada sambutan pihak laki-laki dan sambutan pihak perempuan. Intinya adalah makan-makan dan foto-foto. Sayang fotonya aku tidak punya, karena pas kembali ke Jakarta belum diafdruk.

Bersih-bersih aku lakukan bersama kakak-kakakku yang datang dari kebumen.
Istirahat bentar sampai pukul 9.30. Habis itu kami mempersiapkan area untuk resepsi. Rencananya jam 1 siang resepsi akan dilaksanakan. Tapi kami semua berpikir, paling ngaret lagi.

Pas lamaran katanya mau datang jam 3 sore nyatanya jam 5 baru datang.

Pas akad nikah janjinya akan hadir jam 8 pagi. Buktinya jam 9 baru muncul. Penghulu yang sudah tiba dari 8 kurang juga sempat pergi untuk menikahkan ditempat lain. Jadi pas dia datang sudah dinikahkan oleh Pak Kyai dan penghulu tinggal mencatatnya.

Sekali molor tetap molor. Kami yang sudah siap menanti dari jam 1 dibuat duduk manis sampai setengah tiga.

Kakakku yang telah cantik harus dibedakin ulang karena luntur. Apalagi si gading kecil, sudah mulai berantakan make-up nya. Aku harus mengendalikan keduanya yang meskipun telah cantik masih saja berlari-lari tak takut jatuh.

Sambung lain kali lagi ya..nuhun

24 comments:

  1. met puasa ya...salam cinta damai dan kasih sayang

    ReplyDelete
  2. salam kenaL.. :P
    aq new blogger nich, mohon bimbingan-nya... ;)

    ReplyDelete
  3. terima kasih atas kunjungannya,,salam knal ya..dan jangan bosan..

    ReplyDelete
  4. met hari minggu. bawain es krim stroberi utk buka puasa

    ReplyDelete
  5. wah selamat kembali ke jakarta kang he he, thanks visitnya

    ReplyDelete
  6. Your welcome..orangnya dah balik tapi diceritanya belum..hihihi..salam sayang dan hangat..piss..ang go..reng..

    ReplyDelete
  7. saya suka endingnya...
    bedak ulang. kayaknya seru...

    ReplyDelete
  8. Romadhan menggetarkan Jiwa2 yang Haus akan Cinta Kasih Allah, sementara Kasih Sayang Allah tiada terbatas. Semoga Menjadi Berkah untuk Semua Saudara2ku Wabil Khusus MAS DASIR yang saya Hormati dan Kasihi.

    MOHON MA’AF LAHIR & BATHIN DARI KALIAN SEMUANYA…..semoga terbuka untukku sekeluarga.

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  9. HEHEHE.. MOLOR KALAU KATA URANG SUNDA YAITU TIDUR ALIAS BOBO TEA

    ReplyDelete
  10. nah ini kayaknya komentarnya berubah ya.
    Ok mas selamat berjuang, kutunggu lanjutannya he he

    ReplyDelete
  11. @alamendah lebih seru timpuk-timpukan,hehehe salam hangat..

    ReplyDelete
  12. @kangboed barakumullohu fiik kang..salam tuk keluarga,kapan bisa mampir buka puasa bareng ya?

    ReplyDelete
  13. @kangboed lagi Yayaya..ternyata sunda ma jawa beda tipis..i love you pull..ini kan kt2nya mbaah surip ya?

    ReplyDelete
  14. @arkasala Iya pak,,semoga berubah ke arah yang lebih baik..yes we can!*nah ini nyontek obama,piye tho?*

    ReplyDelete
  15. @suwung aku juga heran kang,mungkinkah terciprati batu ajaibnya ponari? *gak nyambung!*B-)B-)

    ReplyDelete
  16. walaaahhh si pihak pria kok suka ngaret yak, apakah mungkin makanan pokoknya karet.... huwakakakakakakak

    hmmm met menjalankan ibadah puasa yak... :D

    ReplyDelete
  17. @vie-tree mungkin jeng, atau ban dalam atau permen karet,,hihihi..eh makasih jeng sudah main..jangan bosen ya?
    Met puasa juga..

    ReplyDelete
  18. pagi juga mas dasir.... lam kenal yaa...maap kalo baru sempet mampir...

    ReplyDelete
  19. salam kenal juga mas zoe, makasih sudah main moga tidak bosen...
    met puasa dan mari sholat dhuhur dulu

    ReplyDelete
  20. eit...
    sudah komen di sini.

    cari postingan yang lain...

    ReplyDelete
  21. @alamendah komen lagi juga ga papa kang hihihi

    ReplyDelete

Sahabat katakan sesuatu untuk dasir..perkataanmu kan memotivasiku untuk terus berkarya...

Related Post

Related Posts with Thumbnails