Paling Tahu

Dua orang profesor berdiskusi. Seorang profesor kacamatabundar mengajukan pertanyaan ke profesor kepalabotak. Sang profesor kepalabotak menjawab dengan penjelasan teori A. Sang Profesor kacamatabundar membantah dengan penjelasan teori B.

Keduanya terlibat perdebatan dengan penjelasan dan teori yang sama-sama benar dan kuat. Perdebatan merambat luas ke pernyataan bahwa Profesor kepalabotak lah yang paling tahu. Profesor kacamatabundar juga tak mau kalah, ia merasa bahwa dirinyalah yang paling tahu.

Setelah saling ngotot siapa yang paling tahu, keduanya akhirnya berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.

Profesor kacamatabundar yang rumahnya di seberang sungai seperti biasa pulang naik perahu. Kepada nelayan pengemudi perahu ia meminta supaya nelayan bertanya kepadanya apa saja. Ia yakin, bahwa ia dapat menjawab semua pertanyaan, karena ia profesor yang paling tahu. Begitu sombongnya profesor kacamatabundar itu.

Sebagai orang yang merasa bodoh, nelayanpun akhirnya mengajukan pertanyaan sederhana.
"Bagaimana cara berenang Profesor?" tanya nelayan.
Profesor itu menjelaskan teori berenang secara gamblang, berbagai teknik dan cara berenang lengkap dengan perhitungan detil hukum archimedes ia paparkan. Nelayan yang bodoh tadi manggut-manggut sok paham. Padahal ia pusing tujuh turunan mendengarnya.

Tiba-tiba angin berhembus kencang. Badai datang menggoncangkan perahu. Perahu pun terbalik.

Grombyaaang.. Pyaar..

Profesor itu megap-megap minta tolong.
"Helep..helep..helep.."
"Apa prof?" tanya nelayan yang goblok itu.

"Toloong.. Toloong.. Tolong saya..!!" pinta profesor yang tak bisa berenang.
Akhirnya nelayan yang pandai berenang itu menolong profesor itu untuk dibawa ke darat.