Rusuk berjajar menopang dada
Melindungi jantung yang berdetak kencang
Katup tak sanggup menahan serangan darah
Terbuka oleh desiran hemoglobin cinta
Mengalir menciptakan gelombang indah dalam tubuh
Menggoda mulut untuk bercerita
Namun malu menahannya
Gempuran spam cinta bertubi-tubi datang
Pertahanan mulutpun gagal membendung
Aliran deras rasa kagum pun menyembur
Membuka lebar-lebar gapura bibir
Terlontar untaian kata nan indah
Mengungkapkan rasa cinta kepada bunga
Kumbang terbang menahan gelisah
Gelisah malu merah merona
Akankah bunga menerima
Kucuran serbuk cinta yang tiada tara
Pelangi melengkung di angkasa
Menambah bahagia hati sang kumbang
Angin semilir menggerakkan nyiur
Nyiur bergoyang membentuk nada
Nada syahdu dan nada cinta
Nada cinta itu pun beterbangan
Beterbangan meluncur melewatinya
Kumbang duduk termenung di atas daun Siwalan
Menanti rangkaian kata melayang
Melayang terbang dari sang Bunga
Matahari berbalut jingga
Jingga lembayung semakin menipis
Menipis dan semakin hilang
Hilang ditelan gema adzan maghrib
Gemintang malam menghiasi angkasa
Angkasa berkerlipan bersama rembulan
Sang kumbang gelisah menunggu
Menunggu hemoglobin cinta dari sang bunga
Sang bunga turut tak tentram
Putiknya menggelora
Ingin mengutarakan isi hatinya
Tercurahlah manisnya cinta itu
Jatuh dititipkan ke angin malam
Terbang bebas menuju sang kumbang.
Terjaga kumbang kurus dari buaian
Buaian yang melupakannya dari nafsu makan
Tergertak jiwanya melambung tinggi
Menerima email cinta dari sang kekasih hati
++++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++++++
Puisi sederhana ini kupersembahkan untuk 'dia' yang di sana.
Semoga dirinya berbahagia di sana.
kang. . . .. .
ReplyDeleteselamat hari ibu. . .
@game online: selamat hari ibu juga..salam
ReplyDeleteduh, judulnya science banget pak :D
ReplyDeletedia disana di mana Mas ? Di Pekalongan kali ya ???
ReplyDeleteSemoga terbaca olehnya ungkapan hati Mas Dasir ini !!!
@sibaho way: scientist donk.
ReplyDelete@arkasala: jd malu.
Kata-katanya indah mas..benar2 memberi makna tersendiri...
ReplyDelete@dinoe: makasih mas..
ReplyDeleteSelamat Hari Ibu mas, selamat hari Natal dan selamat Tahun Baru 2010, salam dingin2 hangat panas
ReplyDelete@udienroy: salam hangat tuk sahabat
ReplyDeleteSeperti biasa, kang Dasir dan puisinya selalu mendapat respon positif :)
ReplyDelete*kapan bisa bikin puisi?*
@nyubi: sekarang!
ReplyDeletesedang jatuh cinta ya Mas Dasir?
ReplyDeleteapakah sudah dinyatakan ?
Semoga sukses.
salam.
dia itu pastinya bukan aku ya kang :-D
ReplyDelete@bundadontworry: dia yg minta dibuatin bunda.
ReplyDelete@yangputri: maaf yangputri, bukan. Kamu bukan dia, dia bukan kamu, dia itu dia, kamu itu kamu. Dia dan Kamu berbeda. Kamu dan Dia tak sama.
jiahahahaha
ReplyDeletedapet surat cintaaaaaaa
menggeletarkan hemoglobin
@attayaya: jiahahaha..trt trtawa..
ReplyDeleteso sweet, hahaha
ReplyDelete@ongki: suit...suiiittttt...
ReplyDelete