Semilir angin laut membelai rambutku
Ular berjalan menggelitik ketiakku
Burung-burung memijat tubuhku
Hingga pegal lenyap meninggalkanku
Tak jarang udang kecil bermain di antara kakiku
Kepiting turut mencubitku
Tapi aku sungguh bahagia
Ramai nan indah bersama mereka
Tatkala nelayan membelah laut
Bersama angin darat bermain ke air asin
Malampun begitu indah penuh cahya rembulan
Kala pelangi melengkung di atas laut
Bersama itu pula matahari muncul mempesona
Menghangatkan tubuhku yang kedinginan
Membantu rambutku berfotosintesa
Sekarang...
Kebeningan laut telah terusik
Kepiting-kepiting telah pergi
Udang kecilpun mengikutinya
Yang ada... plastik-plastik menempel di kakiku
Dari yang putih hingga yang hitam
Dari yang kecil hingga yang besar
Mereka menyelimutiku bersama sterofom
Teman-temanku banyak yang mati
Mereka mati oleh cairan hitam
Mereka meminumnya
Akupun meminumnya
Entah sampai kapan aku akan kuat bertahan..
++++++++++++++++++++++++
Bersama riak gelombang samudera Indonesia kuhantarkan Mangrove Bersenandung ini ke sahabatku Alamendah di Pati.
Semoga engkau berkenan menyambutnya. Salam hangat selalu
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh, kan?!
ReplyDelete(maaf) izin mengamankan KEDUA dulu. Boleh kan?!
ReplyDeletemenyambut mangrove bersenandung
(maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
ReplyDeletepagi-pagi
berteman semburat sinar mentari diufuk timur
bersenandung di tepi pantai
menemani mangrove yang tinggal sebatang
(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
ReplyDeleteTerima kasih, Kang.
Telah dibuatkan puisi yang indah banget dan linknya.
Hehehehe
Ternyata saya kebagian juga
(maaf) izin mengamankan KELIMAAAAXXXZ dulu. Boleh kan?!
ReplyDelete@alamendah: sama2 kang..cm ini yg bs kubuat..salam semangat..
ReplyDeletealamendah si raja pertamax... :D
ReplyDeletehadir mas. wah tiap ke sini pasti ada yang baru. salam dingin2 hangat panas
ReplyDeleteMantap sekali mas. saya kesulitan membalas kalau pakai bahasa kayak gitu, he...
ReplyDelete@udienroy: harus selalu baru dong..
ReplyDelete@sibaho way: ìya bang, alamendah si saja pertamax itu..
@badruz: terima kasih pak.. Salam
kang dasir memang muanggtabss deehh
ReplyDelete*two thumbs*
Salam Takzim
ReplyDeleteMohon izin dan mohon maap,
Selamat tahun baru 1431H
Semoga banyak pahala yang disimpan
Salam Takzim Batavusqu
mangrove? ingin kuberpuisi seindah ini, namun apa daya aku terbatasi dinding-dinding penyekat kesibukan yang sangat sedikit membuatku menjelajah ruang bebas.
ReplyDeleteSalam kang
@yangputri, zipoer7, sunarno sahlan: trmksh ats apresiasinya. Salam takzim
ReplyDeletemangrove itu gmn yah bentukna?? hmmm [lirik gugel ahh]
ReplyDelete*lam kenal
@dhe: mangrove tanaman yang ada ditantai2 itu lho...salama kenal juga ..
ReplyDeletemaaf ya kang baru mampir lagi nich...duhh, puisinyaa...indah banget! cerita ttg laut dan nelayan selalu membawa kedamaian :)
ReplyDelete@zahra latifah: ndak papa bunda, trims ya atas apresiasinya.
ReplyDeleteplok plok plok... tepuk tangan untuk puisi dasir
ReplyDeletekeren
nuansa alamnya terasa banget
perpaduan antara insan dan nuansa alam yang terlukis sebuah puisi yang idah.
ReplyDeleteslm hangat selalu sobat
@liza: prok-prok-prok, tepung tangam menyambut shbtku, liza.
ReplyDelete@abeng: trmksh sobat.. Salam
Selamat menyambut Awal Muharram 1431 H.
ReplyDeleteMohon dimaafkan segala kesalahan..dan komentar yg tak berkenan.
Marilah kita sambut Tahun yg baru dengan hati yang penuh dengan rasa Syukur.
Salam.
Happy New Year 1431 H :)
ReplyDeleteselamat taon baru mas dasir...
ReplyDeletesukses selalu untuk mas dasir
Selamat pagi Dasir,
ReplyDeleteSelamat Tahun Baru Hijriyah 1431 H,
Semoga kesuksesan selalu menyertai kita. AMin
Senandungnya its OK :D
Mantaps Surantabs (ikut pake istilah KangBoed).
ReplyDeleteSelamat Tahun Baru 1431 H.
Salam sukses selalu :)
bahasa yang semakin dalam :)
ReplyDelete@berrydevanda,dedekusn,arkasala,embun77,nyubi,zulhaq:
ReplyDeleteSelamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1431 H