Lek Amri keluar dari rumah. Ia pergi ke kandang bebek di utara rumahnya. Nano datang menemui Lek Amri. Ia hendak meminjam sepeda untuk ke pasar. Lek Amri meminjamkannya. Setelah mendapat sepeda Nano pergi ke pasar. Sorenya, ia baru pulang.
Malam hari habis maghrib, Lek Amri hendak ke warung yang lumayan jauh. Ia ke ruang sebelah utara yang digunakan sebagai garasi. Maksudnya mau mengambil sepeda jengki biru miliknya. Namun ternyata tidak ada. Ia menanyakan ke istrinya. Istrinya mengatakan, bahwa dari sore sepedanya sudah tidak ada. Ia bertanya pada Nano, apakah sepedanya sudah dikembalikan atau belum? Nano bilang, bahwa ia telah mengembalikannya tadi sore jam 4. Berarti ada yang pinjam tidak ngomong, dalam hati Lek Amri. Ia pun pergi menggunakan sepeda yang lain. Tak ada prasangka sedikitpun dalam hati Lek Amri.
Hingga pagi ternyata sepeda jengkinya belum balik juga. Ia menanyakan kembali ke Nano apakah benar sepedanya sudah dikembalikan. Namun lagi-lagi Nano mengakunya telah mengembalikan sepeda itu. Ia berkilah, waktu mengembalikan memang tak ada orang. Dan kenyataannya memang antara jam 4 sore itu Lek Amri masih di sawah. Istrinya pulang jam 4 lewat 30. Lek Amri mulai curiga. Tapi ia tak mau menuduh tetangga sebelah rumahnya itu telah menjual sepedanya.
Karena sudah 3 hari sepeda itu belum kembali juga, Lek Amri berniat membeli sepeda bekas di Toko Sepeda 'BEKAS' di Desa sebelah yang sudah terkenal. Ia menuju ke sana. Sesampai di toko, Lek Amri memilih sepeda yang ingin ia beli.
Tersentak Lek Amri sewaktu mengamati sepeda. Ia merasa ada kesamaan antara sepeda di toko sepeda ini dengan sepedanya yang hilang. Ia memperhatikan dengan seksama sepeda jengki biru bersadel hitam ini.
Persis. Ia yakin, kalau sepeda jengki ini adalah sepedanya yang hilang beberapa hari yang lalu.
Lek Amri segera bertanya pada pemilik toko, Pak Arman.
"Man, ini sepeda kok seperti punyaku. Siapa yang jual?" tanya Lek Amri to the point.
"Oh, itu yang jual Nano dua hari yang lalu. Masa sih itu milik Lek Amri?" jawab Pak Arman heran.
"Jadi sepedaku hilang 3 hari yang lalu. Awalnya Nano yang minjam. Tapi ngakunya sudah dikembalikan. Ternyata..."cerita Lek Amri.
"Tapi aku sudah membayarnya Rp 50.000, jadi kalau Lek Amri mau ambil ya bayar 55 ribu saja. Hitung-hitung biaya membersihkan sepeda." pinta Pak Arman memotong cerita Lek Amri.
Lek Amri pulang membawa sepeda jengki itu dan langsung mencari Nano. Namun sayang, ia tak menemukan Nano yang telah kabur dan tak pulang sampai sekarang.
----------------------------------------
Ini kisah yang terjadi beberapa pekan yang lalu di desaku. Nama tokoh bukan nama aslinya.
Kejam sekali Nano, apakah karena tuntunan ekonomi?
ReplyDeletePertamaxx babat dulu..
sir kasian seeh nano padahal kalo emang dia nga punya uang , dia bisa bilang lek aku lagi nga punya uang neeh, pasti dikasih.
ReplyDeleteSir aku ga punya Istri neeh
wah dikasih ga ya?
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
ReplyDeleteMENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG
‘TUK SAHABATKU TERSAYANG
” I LOVE YOU PUUUUULLLLLLLLLLL “
SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG
ReplyDelete‘TUK SAHABATKU TERSAYANG
” I LOVE YOU PUUUUULLLLLLLLLLL “
pagi kang dasir, gimana paginya ceria kan?
ReplyDeletemimpiin aku gak semalem?
Sepeda?? nanti deh kalo dapet rejeki ku beliin nano sepeda lipet :-D
ReplyDeleteMudah-mudahhan ini tak terulang lagi. Terutama bagi kita semua. Salam dingin2 hangta panaas
ReplyDelete@kawanlama95: dikasih ama Alloh, salam
ReplyDelete@kangboed: salam hangat, sayang dan cinta damai selalu tuk sahabatku terchayank, i lap yu puooll
@yangputri: ngimpiin ga ya? Malah ngimpi bahwa puisiku blm kedaftar di ppcnya pak dhe, dan trnyata bnar blm kedaftar.
@udienroy: salam hangat selalu
mampir lagi mas. selamat siang dan salam dingin2 hangat panas selalu.
ReplyDeletesalam kunjung balik mas dasir..blogmu sangat cerah dan mencerahkan :-)
ReplyDelete@udienroy: silakan mas.. Salam
ReplyDelete@pensiun kaya: semg selalu
Saingan ontelnya Om Zipoer neh
ReplyDelete@dadangsupriadi: lain pak,,salam
ReplyDeleteNano tega banget ya bro?
ReplyDeleteBusyet..
Dah dikasih hati eh minta rempelo
hehe....
Air susu dibalas air tuba neh
ReplyDeletehehe....
Tega banget sih...
Smoga kita bukan orang macam itu ya bro...
Makasih
nice blog
ReplyDeletes'lam kenal mas ...
@humor bendol: ati dan rempelo dasir ga doyan.
ReplyDelete@ivenx oyz: salam kenal sob, thx ya atas kunjungan dan komentarnya. Salam
loh!!! terus nanonya sekarang gimana?
ReplyDelete@zulhaq: belum ketemu mas..
ReplyDeleteternyata Nano kejam juga ya..
ReplyDeletesetega itu pada Lek Amri
@sinopi: sungguh kejam..
ReplyDeletenumpang lewat
ReplyDelete