Thursday, October 08, 2009

Alloh Maha Tahu

Lembah rerumputan terhampar. Menyambut riuh rendah embikan domba. Seorang anak berumur 12 tahun duduk di bawan anggrung mengamati gembala dombanya yang berlari ke sana kemari. Sesekali ia menunduk meneruskan bacaan buku pelajaran Matematikanya. Tangannya lincah menggoreskan ballpoint pilot warna hitam di atas buku catatannya.


Ia sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mati-matiannya matematikanya. Gembalanya yang berjumlah 15 ekor itu menemaninya bermain sambil belajar. Hadiah ulang tahun dari ayahnya dulu sebelum beliau meninggal itu tadinya satu ekor betina. Namun setelah dikawinkan dengan kambing jantan tetangga akhirnya beranak pinak. Setiap siang sehabis sekolah ia membawa kesepuluh dombanya ke Lembah Enay. 6 ekor domba dewasa dan 3 ekor domba anak itu gemuk-gemuk kecuali satu ekor domba anak yang kurus. Sedangkan 5 ekor lainnya merupakan titipan Pamannya.

Dengan kaos oblong hijau yang mulai meluntur warnanya itu ia berdinas. Tiga hari sekali ia ganti baju dinas dengan kaos oblong warna biru yang sama-sama bertanda 'CENTANG' di dada sebelah kirinya. Untuk hari Jumat ia mengenakan kaos cokelat yang juga bertanda 'Centang' di dada kirinya. Hal itu ia laksanakan sewaktu ayahnya akan meninggal, ia diberi 4 kaos. 3 kaos oblong warna hijau, biru dan cokelat. Serta satu lagi warna putih. Jika yang putih jadi seragam untuk menggembala maka dia tak punya kaos putih lagi. Padahal ia memimpikannya sejak setahun sebelum ayahnya meninggal. Ia berpikir kalau kaosnya buat menggembalakan kambing maka akan kotor dan berubah jadi cokelat juga. Artinya nanti kaos cokelatnya ada dua. Padahal jika hari Jumat pagi di sekolahnya ada senam pagi yang diharuskan mengenakan kaos putih.

Matahari agak condong ke barat. PR matematikanya telah selesai. Ia hendak pulang bersama gembalaannya. Di tengah perjalanan, ia dihadang seseorang.
"Dik, boleh tidak kambing yang paling gemuk itu aku beli?" tanya paman bertopi keruduk itu.
"Maaf paman, aku tak bisa menjual kambing-kambing ini." jawab anak itu.
"Kenapa?" heran pama itu sambil menurunkan cangkul yang ada dipundaknya.
"Ini hanya titipan ayahku dan pamanku. Keduanya berpesan agar aku menjaganya dan merawatnya. Hanya itu pesannya!" terangnya.
"Bukankah mereka tidak tahu? Kamu bisa jual dengan harga tinggi domba itu. Dan jika keduanya bertanya, bilanng saja dimakan Singa atau Macan."
"Ayahku telah meninggal dunia Paman dan seandainya mereka tidak tahupun tapi Alloh Maha Tahu, Paman!" jawab anak itu sambil menundukkan kepala.

Paman itupun terkagum dengan anak itu lalu mohon maaf dan berpamitan.

27 comments:

  1. kalo aku yg jadi pamannya itu..
    serasa tertampar mukaku digituin ma anak kecil..
    huuuuh

    ReplyDelete
  2. @yangputri
    kalau pertamax terus setiap ada award bisa ketimpuk nanti yang,,hehhehe..kan kamu perempuan jadi bukan paman tapi bibi..xixixixxi

    ReplyDelete
  3. @sang cerpenis bercerita
    ya mbak ya..salam hangat..

    ReplyDelete
  4. Orang jujur memang ada cobaannya dan itu pasti

    ReplyDelete
  5. anak yang soleh dan jujur. Menanamkan kejujuran sejak dini sangat diperlukan Mas. Trims banget atas artikelnya yang mengingatkan ini. Salam

    ReplyDelete
  6. @baezur
    Alloh pasti menguji hambanya dg sesuatu..tuk meningkatkan kadar keimanan seseorang
    @suwung
    Ketujuh juga..salam takzim kang
    @ibnu mas'ud
    Harusz..
    Salam hangat dari Pekalongan

    ReplyDelete
  7. kesekian kalixxx....

    dan paman itupun pergi meninggalkan komen he2

    ReplyDelete
  8. @zulhaq
    Yayyaayaya...paman zulhaq...apa kabar paman?

    ReplyDelete
  9. ceritanya asyik utk disimak ... dan sangat bermanfaat utk hati ...

    ReplyDelete
  10. @sej4r4h Duni4
    Alhamdulilah..terima kasih atas kunjungannya dan jgn bosan ya,,

    ReplyDelete
  11. Subhanallah, contoh dr anak kecil yg benar2 menampar muka kita.
    Bisakah atau beranikah kita mengikuti anak kecil tiu ?
    Semoga Allah swt memudahkan kita ya Mas, amin.
    Salam.

    ReplyDelete
  12. @bundadontworry
    Semoga kita bisa mencontohnya bunda..
    Salam hangat..

    ReplyDelete
  13. @bundadontworry
    Semoga kita bisa mencontohnya bunda..
    Salam hangat..

    ReplyDelete
  14. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  15. HADIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRRR

    MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS NAMA PERSAHABATAN DAN PERSAUDARAAN

    SEMOGA DENGAN BERJALANNYA WAKTU SEMAKIN MEMPERSATUKAN KITA SEMUA.. TIDAK MELIHAT SIAPA KAMU.. APA AGAMAMU.. APA MAZHABMU.. TETAPI DENGAN MENYADARI KITA BERASAL DARI YANG SATU..

    SALAM SAYANG SELALU

    ReplyDelete
  16. @bukan facebook
    Semoga esok kan banyak anak yang seperti ini..sehingga tidak ada lagi pemimpin yang korupsi karena generasinya generasi jujur..amin
    @buwel
    Dua tujuh sob..la ilaa haillallaoh..
    @a-chen
    Makasih ya.atas supportnya..
    @kangboed
    Makasih kangboed..semoga persahabatan kita makin erat sehingga tak mudah dipecah belah oleh banngsa lain..
    @ibnu mas'ud
    Ya mas..makanya kita wajib mengimaninya..
    Makasih dan salam hangat..

    ReplyDelete
  17. Anak gembala yang huebaaattt ...

    Salam Hangat Selalu dari AbulaMedia

    ReplyDelete
  18. @abula
    Makasih kang..salam hangat..dari pekalongan..

    ReplyDelete

Sahabat katakan sesuatu untuk dasir..perkataanmu kan memotivasiku untuk terus berkarya...

Related Post

Related Posts with Thumbnails