Pertama:
Pada saat jam istirahat di pabrik kami disediakan makanan catering, setelah ambil nasi dan lauk pauk serta krupuk aku hendak mengambil buah untuk cuci mulut *bukan cuci kakus* ternyata buah telah habis. Aku nanya sama kateringnya,”Mas masih ada tidak buahnya?”
Alhamdulillah ternyata masih, sambil menmgambil semangka yang baru diiriskan aku perhatikan ke teman-temanku yang datang duluan Ternyata mereka mengambil irisan semangkanya dua-dua. Dalam hatiku,”SERAKAH BANGET SIH!”
Kedua:
Sewaktu aku berjalan, temenku tanpa malu2 mengatakan,"Lemes banget mas Dasir!"
Padahal aku tak merasa lemes. Mengantukpun tidak! Apa yang terjadi pada diriku. Aku perhatikan ternyata, aku lupa menyetrika baju yang kupakai. Sehingga dengan baju rada kusut, diriku kelihatan lemes. Akupun segera cuci muka supaya tidak kelihatan lemes lagi. Tips untuk kalian kawan: Jangan pernah gunakan baju yang tidak setrikaan jika tak ingin dikomentarin lemes seperti aku.
Ini adalah hal yang paling menjengkelkan kemarin. Sampai-sampai aku ngetik postingan ini tetap dengan dongkol dan kupencet keras-keras keybordnya. Ceritanya begini. Sesudah jam istirahat dan makan malam jam tujuh, kami masuk pabrik untuk bekerja kembali. Kebetulan aku sedang setting Benda kerja di atas mesin EDM (Electrical Discharge Machine). Karena benda kerja ada di atas, maka aku harus naik turun tangga mesin. Telepon berdering.
“Tulululung… Tulululung… Tulululung…”
Aku turun dari mesin yang tingginya satu meter untuk mengangkat telepon yang berada 5 meter dari diriku. Sesampai di telepon, telepon ‘Mati’. Aku kembali ke atas mesin dan konsentrasi mendial kelurusan dan kerataan benda kerja. 30 detik kemudian telepon berdering kembali.
“Tulululung… Tulululung… Tulululung…”
Aku kembali mendekati telepon untuk mengangkatnya. Setelah kuangkat, ternyata tak ada suara dari seberang.
“Hallo..hallo…” teriakku.
Kututup telepon itu. Aku kembali naik tangga satu meter itu untuk kembali mendial kelurusan benda kerja yang masih miring. Selang satu menit telepon itu kembali berdering. Aku meminta temanku untuk mengangkatnya. Sewaktu temenku hendak mengangkat, telepon itu kembali mati. Ia mencoba mengangkatnya, namun tetep tak ada suara.
Aku terus konsentrasi penuh mendial benda kerja. Telepon kembali berdering 2 menit setelah yang tadi. Karen ini yang kelima dan agak lama dari yang keempat kupikir ini bukan jahil. Aku turun dengan perasaan dan fisik kesel naik turun tangga hanya untuk menerima telepon yang tidak jelas. Pelajaran sewaktu training memang mengharuskan kami mengangkat telepon sebelum dering telepon mencapai yang ketiga.
Setengah berlari kujangkau telepon itu. Sial, ketika diangkat teleponnya, ternyata sudah mati. Dari seberang telepon ditutup tanpa sepatah katapun.
Aku berdiri di deket telepon dengan harapan jika ia menelpon lagi aku akan mengomelinya, meskipun dengan perasaan rada kuatir. Jika ternyata nanti yang telepon orang lain.
Dua menit sudah aku berdiri seperti patung. Setelah yakin makhluk ghoib itu tak menggangguku *dibacain ayat kursi ya? Hehhee* aku bergegas kembali bekerja dengan tekun. Telepon berdering tak kuhiraukan. Biar temanku saja yang mengangkatnya. Capek naik turun tagga mas.
Waktu berjalan dengan cepat. Aku sebenarnya sudah tak memikirkan kejadian tadi sore tentang semangka, perkataan lemes dan telepon. Namun tiba-tiba seperti petir menyambar badan ini.
“Jegggleeeeeerrrrrrrr!!!! *Untung tidak gosong*
Seorang temanku berbadan tambun *Bukan bekasi ya* mendekatiku ke atas mesin. Dengan nada ringan ia menyapa. Tanpa tedeng aling-aling dan blak-blakan ia mengatakan permohonan maaf.
“Sir, maaf ya tadi sore aku mengerjaimu sampai-sampai teleponnya ditungguin. Aku tadi melihatmu, karena aku menggunakan HT meneleponnya.”
“Hhheeehhh!!! Berani-beraninya ngomong begitu. Enak saja kau meminta maaf.!!” Geramku dalam hati.
Bagaikan air mendidih yang siap keluar dari panic. Bagaikan lahar panas yang siap disemburrkan Gunung Galunggung. Hatiku dongkol sekali. Sungguh dongkol sekali. Seandainya ia tak mengatakan itu sungguh aku tak memikirkanya. Namun ia dengan muka temboknya seperti anjing kecing di dinding, tanpa malu-malunya mengungkapkan hal menjengkelkan itu. Apalagi ternyata ia mengerjaiku sambil melihatku.
Seandainya ibuku tak mengajarkanku untuk selalu sabar. Seandainya Alloh tak mencurahkan rahmat padaku. Tentu aku tak sanggup menahan kemarahan ini. Aku pingin sekali mukul orang ini. Namun hatiku tertahan. Aku juga ingin mengadukan orang ini ke pimpinan, namun lagi-lagi aku kasihan. Aku bisa saja mengadukannya ke pimpinan dengan alasan mengganggu pekerjaan. Dan ia akan dinilai buruk di mata pimpinan. Bagaimana tidak menggangu pekerjaan? Aku sedang setting benda kerja yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi ditambah naik turun tangganya itu lho. 1x2x5 m=10 m +5x5=25 meter. Ditambah kesel hatiku dan terkurasnya tenaga untuk konsentrasi setting benda kerja.
Kesel,Kesel,Kesel,Jengkel, Jengkel, Jengkel,Sungguh tidak bermoral…na’udzubillahi min dzalik
wah, kejam banget sih yg ngerjain kamu tuh. aku juga sebel kalo ada orang telpon bolak balik krn aku kerja di lantai 2. telpon di lantai bawah. makanya, aku suruh teman2ku telpon ke hape. biar aku gak usah turun naik
ReplyDeletepertaaaaaaamaaaaaaaaaaaxxxxx lagggiiii
ReplyDeletewhaaatttt...???? keduluan sang cerpenis...
ReplyDeletegpp keduaaaaaaaaaaaxxxx
sabar... sabar... kang dasir..
ReplyDeleteorang sabar tentunya disayang pacar...
hehehehehehehe
makanya kang... cari istri
ReplyDeletebiar ada yang setrikain bajunya...
sabar... sabar... kang dasir..
ReplyDeleteorang sabar tentunya disayang pacar...
hehehehehehehe
@sangcerpenisbercerita
ReplyDeleteIya mbak..keterlaluan tuh orang,,makasih mbak ya atas dukungannya..
@yangputri
Wah keduluan yah,,sabar yang ya..
nanti kalau aku nikah kamu harus datang ya yang?
kapan nikah kang..???
ReplyDeletesiapin aja tiket untuk aku, aku pasti datang deehh...
@yangputri
ReplyDeleteDoain ya semoga tahun depan planing terlaksana..salam..
Ngitung jaraknya musti pake rumus matematika, ya?
ReplyDeletewakakakakak
Pernah juga mengalamai hal yang nyaris sama berkaitan dengan telepon
sebelum ku baca postingan ini sampai habis , aku yakin pasti dikerjain. kan bener. maaf baru mampir
ReplyDeleteya harus sabar memang. tapi kawanmu itu tolong nasehati lagi. mas bajunya belom ada yang teriskain ya. ada buru2 atuh
@alamendah
ReplyDeleteWakakakak..berapa kali mas?
@kawanlama95
Iya mas..buruan..hehehe
huehehehe ada juga yah hubungan antara baju lecek ma tampang, berkaitan erta kah hihihi
ReplyDeletebtw mas, ikan dongkol kayanya enak wis kalo dibikin balado: *laper mode.on*
Hhihihihih...ternyata sahabatku Dasir ini bisa marah dan dongkol juga yah, karena kalau dilihat wajahnya di foto sepertinya dia orang yg sangat sabar *sekali-sekali muji Dasir biar melayang*:).
ReplyDeleteSabar ya Sir, itu artinya ALLAH benar2 ingin menguji kesabaranmu itu, makanya ALLAH gerakkan agar temanmu itu bercerita bahwa dia sdg ngerjai dirimu...jadi kan berarti sabarnya berlipat-lipat, ya toh :)
siappa seeh ngerjain orang ampek kayak gitu, aku pasti udah super marah
ReplyDelete@namaku wendy
ReplyDeleteItu ikan tongkol mas..hehehe..salam kenalnya..
@rita susanti
Dasir juga manusia kak..ya kak smg dasir makin sabar dan bs mengmbil hikmahnya..amin
Salam hangat dari dasir
@riffrizz
ReplyDeletePastinya orangnya memang suka usil mas..
Waduh temannya jahil benar ya mas... Nasehatkan aja mas.,agar tidak mengulanginya lagi...bahaya itu mas, bisa mempengaruhi kosentrasi dan pikiran..
ReplyDelete@dinoe
ReplyDeleteIya mas..terima kasih supportnya..
kalo makan semangka jadi lemes ya :D
ReplyDeletecatatatn kecil dari artikel ini yang saya tangkap kalo Guyon yang lucu gitu ya. Jangan yang ngerjain dan tidak lucu apalagi di sela-sela kesibukan yang perlu perhatian serius. Trims Mas sudah mengingatkan kebetulan saya suka guyon kadang sampe keterlaluan.
ReplyDeleteSalam
@dias
ReplyDeleteMakan semangka tak makan nasi baru lemes..salam kenal
@arkasala
Makasih pak ya atas supportnya..maaf ya blm berkunjung ke rumah bpk..
Ini kok kayak lagi nebak keyword telepon toh?
ReplyDeletePertama: Saya kalo ngambil potongan semangka juga lebih dari satu :lol:
Kedua: Baju saya meski setrikaan, saya sering dibilang lemes, soalnya jarang makan. *emang letoy beneran*
Ketiga: Kadang, kalo lagi ga ada bos, biarpun telepon berdering-dering, ga saya angkat. :lol: Bos kalo telpon ke hape, jadi itu bisa dipastikan bukan diya...
@isnuansa
ReplyDeleteKata ilmu SE' O Utk memudahkn mbah google mendetek artikel kt mk pokok bhsn yg kt mksud suruh nebelin..bukan bgt Teh? *Keknya salah diriku deh..*
Emang teh isnu kerja dimana teh,,
Ya..kadang2 gurauan bisa berakibat tidak baik..
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang
ReplyDelete‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll
Sabaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr
ReplyDeletesekali lagi sabaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrr
ReplyDeleteenda bosan bosannya bilang sabaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrr
ReplyDeletesantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiii
ReplyDeletesatu pertanyaan :
ReplyDeletememangnya berani yaaaaaaaaaa.. mau mukul orang.. hehehehe.. kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrr
@dinoe
ReplyDeleteIya mas..
@kangboed
Makasih kang atas supportnya..insyaAlloh akan selalu sabar..bukan masalah berani atau tidak kang..tapi masalah hati..kalau aku sampai mukul orang gr2 mslh sepele spt itu berarti aku klh dg setan dunk kang..makasih
wah, temennya dikau terlalu tuh....tapi ya jantan berani minta maaf karena kesalahannya....jarang lho...
ReplyDeleteYasudah, ntar juga dapet balesan semangka yang berlimpah ruah.....hehheheeh
ReplyDeleteheheheeh, numpang ketawa ya mas... jail banget emang temannya itu... untungnya si sabar sudah menyatu dengan jiwa mas dasir... :)
ReplyDelete@buwel
ReplyDeletesebenarnya saya tak akan marah jika dia ga minta maaf..sebab dengan minta maaf ibarat menyalakan kompor yang telah mati..makasih
@a-chen
terima kasih ya sahabat..semangkanya ditunggu..hihihi
@liza fathiariani
boleh...silakan tertawa sahabat..sebelum tertawa dilarang..salam hangat tuk semuanya..
duuuhhhh, hebatnya Mas Dasir, bisa menahan marah dan dongkol.
ReplyDeleteperjuangan yg berat tentunya ya Mas, dan sukses pula.
Semoga teman Mas Dasir yg iseng itu, segera menyadari, bercanda boleh, namun jgn pd jam2 kerja yg sibuk, jadi nya nggak lucu lagi. ya kan ,Mas.
salam.
@bundadontworry
ReplyDeleteTerima ksih bunda..semoga bisa terus sabar..amin..
wah,,keterlaluan tuh temennya,,ngerjain sampe sampe marah nya muncak gituh,,hehe,,sabar ya
ReplyDeleteSungguh hari yang melelahkan ya mas ..
ReplyDeletesabar aja mas semua pasti ada hikmahnya
Ambil wudhu ambil wudhu
ReplyDeleteAnda akan menemukan bahwa saat Anda pandai membuat alasan-alasan, Anda tdk akan pandai dlm pencapaian sukses
ReplyDeleteobat herbal pembengkakan hati
obat biang keringat pada bayi
obat nyeri haid alami
cara alami meredakan nyeri sendi
obat batuk alami untuk anak
obat penghilang keloid pada anak
obat hernia pada anak perempuan