Dulunya ia bukan fotografer tapi seorang penerbit ensikloedia musik klasik dan seni Eropa di Norwegia. Lalu dia hendak membuat ensiklopedia alam bebas. Untuk mendapatkan itu ia harus pergi ke museum untuk membeli foto.
Tahun 1960 ia tiba di Smithsonian Institution, Washington, tapi mereka tidak memiliki fotonnya. Terpaksa ia belajar memotret. Nah di sana ia melihat huruf F di sayap kupu-kupu koleksi mereka. Indah sekali katanya. Ia pun tertarik untuk mencari semua huruf di alam bebas.
Bagaimana caranya Kjell memotret? Ia memotret kupu-kupu dan ngengat di pagi hari dan sore hari. Karena saat itu kupu-kupu dan ngengat sedang tenang. Ia juga berjalan sangat lambat serta memakai baju berwarna kecokelatan.
Apa tujuannya memotret selama itu? Ia mengatakan bahwa ia ingin melakukan apa yang belum pernah orang lain lakukan. Secara khusus ia melakukan ini untuk anak-anak katanya. Ia juga mengatakan bahwa selama ini ia menyadari kurang memperhatikan hal-hal kecil. Ternyata hal-hal kecil tidaklah sepele dan bukan untuk dihancurkan.
Mungkin hanya itu yang bisa dasir utarakan. Salam hangat selalu
Sumber : Koran berani
eh mampir doang..belum bisa baca.Mau pergi dulu.bye bro..
ReplyDelete@aishalife-line
ReplyDeletePergi kemana kak?
Mana picnya Mr. Kejel-kejel itu mas, aku belum pernah ngeliatnya soale :D
ReplyDeleteMeth Pagi Mas Dasir.... ngedenger istilah photografer jadi ngiler lagi pengen beli kamera.... belum kebeli-beli sampe skrg.... :) saya pikir juga begitu, memotret adalah hal yang menyenangkan, bisa melakukan apa saja sesuai keinginan kita.... apalagi sudah memotret di alam.... semakin jadi deh penghayatannya.... salam sama Om Kjell Sandved ya... :D
ReplyDeleteSalam
@wandi tok
ReplyDeleteSebemere arep tak upload gambare cuma semalam lemot pak,keburu arep mangkat krjo. Ko awan insyAlloh tak tambahke..
@casrudi
Nanti dasir sampekan kang,skrg tinggal dmana ya beliaunya..?dataku kurang lengkap ya..salam
selamat pagi om. text nya kok jadi renggang2 gene rada cucah mocone :D salam damai selalu
ReplyDeletedr kecewa tdk menemukan foto, malah jadi fotografer khusus serangga, hebat ya Mas Dasir.
ReplyDeletecontoh dr hasil kekecewaan yg berbuah kreatifitas.
Salam.
Menarik sekali, saya baru tahu serangga juga ada fotografernya toh. tapi saya masih belum kebayang, coba kalo seandainya ada foto atau kira-kira gambarannya gimana gitu Om.
ReplyDeleteitu photografernya khusus untuk serangga doang?
ReplyDeletepagi kang dasiiiiiiiiirrr
ReplyDeletebagus tuh kalo serangga seperti kupu2 difoto, ku suka itu
ReplyDeleteapalagi khusus fotographer untuk serangga, hasilnya pasti menakjubkan
ReplyDeletekoq ga ada fotonya bro??? aku kan suka baca komik hahaha....
ReplyDeleteaku nanti mu jadi potograper kuman bisa nggak ya??? pengen tau mukanya si kuman kalo di poto cakep nggak???
hmmm.... keren keren....
ReplyDeletehahaha... lucu cara motonya tuh...
ReplyDeleteSalam Takzim
ReplyDeleteMenyuarakan Sumpah memang sudah seharusnya untuk menyatukan yang terserak, dan menghimpun yang berbeda bahasa dalam bahasa Indonesia
Salam Takzim Pemuda Indonesia
jadi penasaran pengen liat hasil futu-futunya om sandved
ReplyDelete@udin,marine,yangputri,zujoe,heny y caprasetya,bundadontworry,deka,sharing jurnal,desri susilawani,batavusqu:
ReplyDeleteMakasih ya atas kunjungannya,mhn maaf br diupload fotonya,,salam hangat selalu
sore...maaf baru sempet
ReplyDelete@sang cerpenis bercerita
ReplyDeleteGa pa pa mbak..makasih ya atas kunjungannya..salam..